RASM UTSMANI DALAM AL-ITQON IMAM SUYUTHI
Qoidah Hadf Alif Pada Bentuk Mutsana
Imam Suyuthi dalam Al-Itqon pada Nau; As Sadis Was Bun Pada Bab Fi
Marsumil Khot Wa Adabu Kitabatihi pada Qoidah Al Ula Al Hadf:
Tuhdaful Alifu
Min…Wa Min Kuli Mutsana Ismin Au Fi’lin In Lam Yatathorrof ..
Membuang alif pada setiap kalimat yang menunjukan
makna mutsana baik isim atau fiil jika alifnya berada di Tengah, Contoh seperti
kalimat Rojulaani, Al-Maidah Ayat 23,
Yualimaani al-Baqarah 102,
Adollaanaa Fushilat 29, In
Hadaani, Toha 63, dan kalimat-kalimat
lain diadalam Al-quran, kecuali pada kalimat Yadaaka Al-Hajj 10,
pada kalimat Yadaaka ditulis dengan isbat Alif.
Dalam Al-Muqni Imam Ad-dani menyebutkan Alif sebagai
penanda tasniyah yang berada di Tengah dibuang dalam penulisannya baik itu
domir pada fi’il atau penanda isim atau huruf baik itu Mutsana atau Mulhaq
Mutsana sebagai penanda rafa’
Mulhaq Mutsana seperti kata Isnaani, , Pada isim
seperti Rojulaani, Contoh Domir musana
yang bersambung dengan fiil seperti Yuallimaani, Yaqtatilaani. semua
ditulis dengan membuang alif kecuali kalimat Tukaddibaan dalam surat Ar-Rahman sebanyak 31 kalimat, maka pada kalimat ini ada dua cara penulisan isbat
atau hadf. jika alifnya berada diujung kalimat maka diisbat penulisannya baik
fiil atau isim seperti An-Yahofaa, Wala Taqrobaa dan kalimat-kalimat lainnya.
Imam Abu Dawud dalam Mukhtasar menyebutkan bahwa,
penulisan Alif-Tasniyah dalam mushaf menjadi khilaf antara yang mengisbat
(menetapkan) dan yang menghadf (membuang). Imam Abu Dawud menyatakan khilafnya
semua kalimat tasniyah dalam mushaf, artinya setiap kata tasniyah(dengan Alif)
dalam mushaf ada dua cara penulisan, kecuali dua kalimat yang tidak ada khilaf
menurut abu Dawud yaitu pada Al-Maidah 107 Aulayaani hadf (tidak ada pilihan
isbat bagi Abu Dawud) mugkin karena adanya Dua cara dalam lafadz tersebut dan kalimat Yadaaka Al-Hajj
10 isbat(tidak ada pilihan hadf menurut Abu Dawud) , Imam Abu Dawud meskipun
memberikan dua cara penulisan, ia memilih isbat alif tasniyah selain dua
kalimat yang dikecualikan , dengan mengatakan Akhtaru Bil Alifi Li Maknayain saya
memilih isbat alif dengan dua alasan pertama penulisan isbat alif sesuai dengan
mushaf yang beredar(saat itu), kedua sebegai penanda alamat bahwa kalimat itu Mutsana,
wallahu a’lam.
Dengan lebih rinci Imam Abu Dawud memberikan
alasan-alasan terhadap pendapat beliau yang memberikan pandangan akan bolehnya
menulis dengan dua cara penulisan walaupun beliau memilih isbat untuk alif tasniyah,
sebagai contoh abu Dawud menghasankan
dua cara penulisan untuk kalimat Yahsifaani Toha 121, dan dengan alasan iqtisor untuk hadf pada
kalimat At-Tsaqolaani Arrahman 31, dan memilih isbat untuk kalimat Fatayaani
Yusuf 36, Yadaaka Hajj 10, Dr Ahmad
Syirsal sebagai pentahqiq Kitab Attanzil dan hasyiyahnya memberikan komentar kenapa
kalimat Yadaaka tetap di isbat, baginya itu tetap masuk kategori Alif
(Muathorrofah)di ujung yang tidak berpengaruh terhadap keberadaan huruf kaf
dalam kalimat itu. Juga Yang termasuk hadf iqtisor Adalah kalimat Jam’ani Ali Imran 155,
Demikian juga misalnya kita merujuk ke Hijaul Masohif
Hadf pada tasniyah marfuah seperti rojulaani dan kalimat yang serupa dengannya
termasuk fiil.
Wilayah Masyriq seperti Mushaf Madinah, Mushaf Mesir
dll memilih pendapat Imam Abu Dawud dengan mengisbat semua Alif Tasniyah dalam
al-qur’an kecuali 4 kalimat Ya’tiyaaniha, An-nisa 16, Haadaani Lasaahirooni, Toha 63, Fadanika, Al-Qosos
63, Hadf pada keempat kalimat ini dalam Fathul
Manan imam Abu Ishaq At-Tujibiy atas Pilihan Imam Abdul Wahid Ibnu Aasyar
Al-Andalusi, seperti perkataan Dr Syafaat Rabani dalam Rasm Mushaf Matbaah Taj,
dan Dowahirurrasm Al Mukhtalaf Fiha Baina Masoohif Masyariqoh Wa Masoohif Maghoorbal
Al-Muasiroh. Qoul ini bisa saja dinisbatkan juga pada salah satu qoul Imam Abu Dawud yang
boleh menghadf alif Sepert qoul Dr. Sayyid Ahamad Fughol, mungkin juga karena
dalam kedua qoul Ibnu Najah lebih menitikberatkan pada Isbat. wallhu a’lam .
Mushaf Maghrib (terutama Maghrib Aqso seperti Maroko )
semua hadf alif memilih qoul kedua Imam Abu Dawud dan menyebut memilih Ad-dani
pada kalimat Tukaddiban yaitu isbat qoul kedua Imam Ad-dani. Walaupun pada
kalimat Auliyani (hadf)dan yadaaka (isbat) tidak ada qoul kedua pada Abu Dawud.
Mushaf maghrib Adna seperti Libiya yang pada mushafnya
mencantumkan merujuk ke Imam Ad-dani menghadf semua alif pada kalimat Tasniyah
kecuali kalimat Tukadibaan(sebagaimana pengeculain dari Imam Ad-dani adanya dua
cara Penulisan).
Mushaf India/Pakistan kemungkinan menggunakan Qoul Ad-dani
yaitu hadf secara Mutlaq tanpa pengecualian dan yang lain hadf dengan qoul Imam
Syatibi atu juga Imam Abu Dawud wallahu alam,
Mushaf Standar Indonesia ) sudah bisa dipastikan
merujuk ke Imam Abu Amr Addani hadf pada
semua kalimat mutsana Termasuk Kalimat Tukadiban
hadf qoul salah satu Imam Addani, sebagaimana Imam Syatibi dan Imam Sakhowi dalam wasilah memilih
mencontohkan satu cara yaitu hadf yang merupakan bagian dari pilihan utama para
pentahqiq dalam Madzhab Ad-Dani, demikian juga keterangan dalam Nasrul Marjan),
kalimat Rojulaani dalam Al-Maidah Ayat 23 isbat alif dalam penulisannya (yang
baru saya temukan) kemungkinan mengambil qoul kedua Imam Abu Dawud. Atau qoul
ulama lain seperti Ibnul Jazari yang juga mengisbat Alif pada Kalimat ini.
Wallahu a’lam.
Imam Suyuthi dalam satu sisi sepakat dengan Imam Ad-dani
yaitu hadf alif pada semua Mutsana, hanya berbeda pengecualian imam addani
mengecualikan tukadiban, imam suythi mengecualikan Yadaaka,
Imam Suyuthi juga sepakat dengan qoul kedua Ibnu Najah
yaitu hadf semua alif mutsana. Kecuali kalimat Yadaaka.
Dan bisa dibaca pada lanjutan bab ini ada beberapa
pendapat imam suyuthi terkait dengan rasm yang berbeda dengan Syaikhoni.
Silahkan Bisa dibandingkan Mushaf MSI, Mushaf Libiya Riwayat Qolun, Mushaf Maghrib Rwayat Warasy dengan Mushaf Madinah Riwayat Hafs..
Mushaf MSI: contoh
Al Maidah Rojulaani 23
Isbat(Imam Abu Dawud- Ibnul Jazari, atau qoul Imam lain).
Al Maidah Yadaahu 64 Hadf(Imam Addani)
Al Kahfi 57 Yadaahu Isbat (Imam Abu Dawud)
Annaba 40 Yadaahu Isbat(Imam Abu Dawud)
Al Hajj 10 Yadaaka Hadf (Isbat Qoul Imam Suyuthi -Juga
Abu Dawud)
Tukadibaan Arrahman 31 Kalimat (Dua Wajh-Qoul Kedua Imam
Addani Yaitu Hadf sebagaimana Imam Syatibi dan Imam Sakhowi dalam wasilah memilih
mencontohkan satu cara yaitu hadf yang merupakan bagian dari pilihan utama
dalam madzhab Ad-dani demikian juga keterangan dalam nasrul marjan)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar