Minggu, 08 Januari 2017

PERBEDAAN PERMULAAN AWAL AYAT PADA SETIAP JUZ-HIZB DAN AKHIRANNYA (BAG 2)



PERBEDAAN PERMULAAN AWAL AYAT PADA SETIAP  JUZ-HIZB  DAN AKHIRANNYA (BAG 2)


Dalam Masodir-Masodir / sumber rujukan kitab akan kita dapati perbedaan pendapat tentang tata letak dan  batasan ketentuan pembagian Juz dan Hizb hal itu sebaliknya kita dapati pula dalam mushaf kuno atau juga Mushaf yang ada.


Perbedaan pendapat tentang batasan juz lebih sedikit di banding perbedaan pembagian ketentuan masalah hizb dan rubu’nya .


perbedaan tersebut akan kita Rujuk dengan Mushaf-mushaf Kuno dan Kitab-Kitab sumber Rujukan, kita akan ambil contoh 3 mushaf utama  yaitu mushaf Ibnu Bawab,Mushaf Madinah( Mushaf Mesir) ,Mushaf Baghdad( Mushaf Hafidz Usman) yang kesemua ini ada yang berbeda pada saat itu, atau bahkan ada perbedaan sampai mushaf cetak hari ini.


Sedangkan Masodir yang akan di pakai adalah kitab Al Bayan Fi Ady Ayyil Quran  Imam Addani ,Al Idoh Fil Qiroaat  Imam Andarobi,Funul Al Afnan Fi uyuni Ululmil Quran Imam Ibnul Jauzi,Ghoisunnafi Fi Qiraoat Assab’u Imam Safaqusi yang menjadi sandaran dalam pembagian juz dan hizb Mushaf Madinah atau Mesir,


Pembahasan yang akan di bahas secara urut yaitu Juz,Hizb,dan dalamnya juz dan hizb(perbedaan tata letak juz dan juga hizb)


Pertama Masalah Juz

Pembagian juz kedalam 30 juz lebih masyhur pada mushaf-mushaf yang ada ,seperti halnya mushaf-mushaf kurun-kurun ahir dan sampai pada zaman kita saat ini. ada beberapa  tempat yang menjadi perbedaan penentuan juz yaitu penentuan Ahir kalimat dari Juz dan juga di mulainya kalimat awal juz ,perbedaan ini dalam kitab-kitab para ulama juga kita dapatkan pembahasannnya secara lengkap.Dan yang akan saya bahas adalah perbedaan pada mushaf cetak hari ini yaitu antara Mushaf Madinah dan Mushaf Standar Indonesia atau Juga Mushaf yang beredar di wilayah benua Hindia .dengan perbandingan mushaf kuno serta kitab rujukannya.


1.TEMPAT PERTAMA YAITU AHIR JUZ KETIGA DAN MEMASUKI AWAL JUZ KEEMPAT


Juz Ke 4 Pada Mushaf Madinah  di mulai dari ayat 93 surat Ali Imran ,dan juz 3 berahir pada ayat ke 92 dari surat Ali Imran. ahir juz 3 adalah kata Ali Imran ayat 92 dan awal juz 4 ayat ke 93  kalimat


Mushaf Baghdad ahir juz 3 adalah kata Ali Imran yat 91 dan awal juz 4 ayat ke 92   kalimat


Mushaf Ibnu Bawab sama dengan Mushaf Baghdad,demikian pula pada kebanyakan Masodir ahir juz 3 dan awal juz 4 adalah kalimat

Kecuali ada pendapat lain sebagaimana di sebutkan oleh Imam Ibnu Jauzi bahwa ahir juz 3 adalah surat Ali Imran ayat 90 yaitu kalimat dan awal juz 4 adalah ayat 91 kalimat 

Dalam Al bayan di terangkan  bahwa juz ketiga adalah Ra’su Tis'iyna yaitu 90 ayat dari surat Ali Imran yaitu sampai ayat 91 kalimat …..yang berarti juz ke empat di mulai dari ayat ke 92 surat Ali Imran kalimat… …. Sementara dalam Funun Al afnan Tis'iyna, juz ke tiga berahir pada  ayat . 90 ayat dari surat ali Imran yaitu kalimat …  dan juz ke 4 mulai dari ayat ke 91 kalimat …  Imam Addani dan Imam Ibnul Jauzi sama-sma menggunakan kata Tiisiin tetapi beda 1 ayat .

Mushaf Standar Depag juz ke 4 di mulai dari ayat ke 93 dan juz 3 bearhir pada ayat ke 92 ,sebagaimana di atas Imam Addani menggunakan Tis’iyna ahir juz ke 3 berahir pada ayat ke 91 .dalam Funun Afnan Imam Ibnu Jauzi mengatakan tetapi dalam catatan kakinya bahwa mushaf yang beredar di wilayah kami  Iraq/Baghdad  seperti mushaf Ibnu Bawab atau Mushaf Baghdad juz ke  3 berahir pada ayat ke 92 kalimat dan juz ke empat di mulai dari ayat ke 93 kalimat …. Wallahu a’lam. 
Jadi kalimat Tis’iyna Ayat pada prakteknya ada yang memaknai 90,91,dan 92 hal itu karena perbedaan dalam menghitung jumlah huruf. wallahu a’lam.




2.TEMPAT KEDUA AHIR JUZ KE ENAM DAN AWAL JUZ KETUJUH

Mushaf Madinah  ahir juz 6 adalah kata Al Maidah  ayat 81 dan awal juz 7 adalah ayat ke 2 kalimat


Mushaf Baghdad ahir juz keenam adalah ayat ke 82 kalimat   dan awal juz ke 7 adalah yat ke 83 kalimat


Kita akan merujuk kesumber , yaitu Dalam Kitab Al Bayan dan Al Idhoh ,dalam al bayan ahir juz ke 6 kalimat  

Ibnu Jauzi  dan Imam Syakhowi menyebutkan dua tempat   dan

sedangkan dalam Mushaf Ibnu Bawab  

Juz ke 7 Mushaf Depag  di mulai dari ayat ke 83 surat Ali Imran kalimat….,juz 6 berahir pada ayat 82 kalimat… …berbeda 1 ayat dari Madinah. Dalam Al Afnan Imam Ibnu Jauzi mengatakan bahwa juz 6 berahir pada kata

surat ali Imran ayat 82 ( Ra’su  Isnaini Wasamaniin.)  sebagaimana Mushaf Depag yang berarti juz ke 7 di mulai dari ayat ke 83 kalimat….,beliau juga mengungkapkan pendapat ke dua yaitu berahir pada ayat ke 81 kalimat   wallahu a’lam 



3.TEMPAT KE TIGA YAITU AHIR JUZ KESEPULUH AN AWAL  JUZ KE SEBELAS


Mushaf Madinah ahir juz ke 10 adalah kalimatsurat Attaubah dan awal juz sebelas dimulai dari kalimat

Mushaf Baghdad ahir juz 10 Attaubah ayat 93 kalimat  sedangkan awal juz 11 adalah kalimat ayat 94

dalam Masodir kebanyakan ahir juz 10 kalimat    tetapi Imam Andarobi mengisyaratkan  seperti pada Mushaf Baghdad  kalimat

Juz ke 11 Mushaf Depag  di mulai dari ayat 94 surat attaubah kalimat  dan juz 10 berahir pada ayat ke 93.berbeda satu ayat dari Mushaf Madinah,dalam Mushaf Auqof Bagdad Atau Turki di Mulai Dari Ayat Ke 94 Kalimat yang sama.sebagaima yang di isyaratkan oleh imam Andarobi di atas dan berarti juz ke 11 mulai dari ayat 94 wallahu a'lam



4.TEMPAT KE EMPAT YAITU AHIR JUZ KETIGABELAS  AWAL  JUZ KE EMPATBELAS

Juz Ke 14 dalam Mushaf Madinah di mulai dari ayat ke 1 surat Al Hijr kalimat… ..,dalam Al  Bayan di terangkan bahwa ahir juz 13 adalah  Assadis Wa Isrun sampai ahir surat Ibrahim kalimat ….ayat 52. sebagaimana Al Hafid Ibnul Jauzi mengatakan untuk yang terbagi kedalam 30 juz, 2 juz ini menjadi satu ,karena Imam Addani menyebutkan dalam Al Bayan menjadi  60 juz, jadi juz ke 26 adalah juz ke 13. Sebagaimana dalam Funul Al Afnan pada Bab Pembagian Juz Ke Dalam 30

Juz ke 14 standar Kemenag di mulai dari ayat ke 2 surat Al Hijr. Menurut Imam  Addoba bahwa akhir surat Ibrahim adalah kalimat Al-al-baab (ayat 52), sementara  masih menurutnya sebagian Maghoribah juga dalam hizbnya memulainya dari setelah kalimat Al-Mubin(ayat 1 Al hijr), dan ini sebagian juga di pakai di wilayah masyriq pada pembagian juznya.



5.TEMPAT KE LIMA YAITU AHIR JUZ KEDUAPULUH  AWAL  JUZ KE DUASATU



Mushaf Madinah Juz Ke 21 dimulai dari ayat 46 surat Al Ankabut kalimat .ahir juz 19 adalah ayat ke 45 kalimat.dalam Al Bayan di terangkan bahwa  Arbaun=Ra’Su Homsa Waarbaun Min Al Ankabut ,juz ke dua puluh adalah 45 ayat pertama dari surat Al Ankabut yaitu kalimat ….(ayat 45) yang berarti juz 21 di mulai dari ayat 46 kalimat …sebagaimana juga dalam Al Funun Al Afnan demikian .

Mushaf Standar Depag Ahir Juz 20 adalah kalimat …ayat 44 dan juz 21 di mulai dari ayat ke 45 kalimat… .sebagaimana seperti mushaf-mushaf yang beredar di wilayah Benua Hindia wallahu a'lam




6.TEMPAT KE ENAM YAITU AHIR JUZ KEDUA-DUA  AWAL  JUZ KE DUATIGA



Pada Mushaf Madinah juz ke 23 di mulai dari ayat 28 surat yasin  ,dalam al bayan di terangkan bahwa juz ke 22/44 yaitu Arrobi’u Wa Arbaun Fi yasin Ra’su Sita Wa Isriyna yaitu yasin sampai hir ayat ke 27 kalimat …. Jadi juz ke 23 di mulai dari ayat 28  .

Sedangkan pada Mushaf Standar Indonesia  juz 23 di mulai dari ayat ke 22 surat yasin .karena juz 22 sampai ahir ayat ke 21 surat yasin .Imam Ibnul Jauzi dalam Al Afnan menyebutkan bahwa ahir juz 22 adalah  Ro’su Ihda Waisriiina surat yasin kalimat …ayat ke 21 .jadi juz 23 di mulai dari ayat ke 22 ,beliau juga mengatakan ada pendapat lain yaitu juz 22 sampai ayat 26 surat yasin yang berarti juz 23 di mulai dari ayat ke 27  . Wallahu a’lam.

Sebenarnya yang menjadi perbedaan bukan hanya beberapa juz di atas dalam funul al afnan bahwa juz 20-21-dan memasuki juz ke 22 dan juz 25 memasuki juz ke 26 ada perbedaan pendapat dalam kitab-kitab rujukan. Cuma disini lebih difokuskan pada perbedaan mushaf yang beredar atau mushaf cetak hari ini. Yaitu juz 4,7,11,14,20-21,23 untuk juz ,14,21 saya belum mendapatkan rujukan pada Masodir (kitab rujukan) terkait permulaan juz yang berbeda dari Mushaf Madinah ,kalau ada yang bisa memberikan rujukan perbedaan di Masodir Bisa Kirim via email atau Koment.

karena dalam Jamalul Quro dan juga dalam Ghoisunnafi ,Funul Afnan,dan juga Al Bayan .semua di terangkan bahwa ahir  juz 13- adalah   ayat 52 kalimat … وَّلِيَذَّكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ    dari surat Ibrahim dan awal juz 14 kalimat    .ayat  1 surat Al hijrالۗرٰ    ۣ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ وَقُرْاٰنٍ مُّبِيْنٍ

Demikian juga ahir juz 20 adalah kalimat وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ   ؀..    surat Al Ankabut ayat 45 dan awal juz 21 adalah kalimat وَلَا تُجَادِلُوْٓا اَهْلَ الْكِتٰبِ dalam masodir semua tertera sepakat/ Bi Ittifaq ( sepakat tidak ada perbedaan ) wallahu a’lam 
 
Kalau dalam mushaf Benua Hindia dengan baris 15 baris tiap halaman maka untuk perhitungan tiap juz adalah 10 halaman dan juz 13 berahir pada halaman 262 kalimat mubiiin surat al hijr ayat 1 dan juz 14 mulai halaman baru 263  yaitu surat al hijr ayat 2.demikian juga  juz 20 berahir pada ahir halaman 402 surat al ankabut ayat 44. dan juz 21 mulai halaman baru 403 ayat 45 .sehingga setiap juz selalu 10 halaman

Dalam mushaf standar depag juz 13 adalah 10 halaman lebih satu ayat (Maksudnya 1 baris pada helaman selanjutnya karena tiap halaman 15 baris )  dan juz 20 yaitu 10 halaman kurang satu ayat (Kurang 3  Baris ).karena tiap halaman 15 baris


Juz ataupun hizb adalah perkara Ijtihadi pebedaan tersebut karena perbedaan para ulama dalam menghitung Jumlah Huruf untuk juz dan Jumlah Kalimat untuk pembagian hizb.sebagai mana terdahulu bahwa pemabagian juz itu dahulu banyak variasinya Imam Addani menyebutkan dari mulai tebagi kedalam 2 juz sampai 120 juz. Cuma yang paling mashur sampai abad ahir adalah di bagi kedalam 30 juz. Atau bisa juga di baca dalam Funul Afnan Imam Ibnul Jauzi Walahu a’lam.


Jadi dapat di Perinci
كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي                   

Juz (4) Standar Madinah Dimulai dari Surat  (Ali Imran ayat: 93)
            Standar Kemenag Dimulai dari Surat  (Ali Imran ayat: 92)


لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً                  
Juz (7) Standar Madinah Dimulai dari Surat (Al-Maaidah ayat: 82
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ
             Standar Kemenag Dimulai dari Surat (Al-Maaidah ayat: 83



Juz (11) Standar Madinah Dimulai dari Surat (At-Taubah ayat: 93
يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ


              Standar Kemenag Dimulai dari Surat (At-Taubah ayat: 94

   
Juz (14) Standar Kemenag Dimulai dari Surat  ( Al-Hijr ayat: 1),
الر تِلْكَ ءَايَاتُ الْكِتَابِ
               Standar Kemenag Dimulai dari Surat ( Al-Hijr ayat: 2),
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا


 Juz (20) Standar Madinah Dimulai dari Surat (An-Naml ayat: 56),
               Standar Kemenag Dimulai dari Surat (An-Naml ayat: 60),


Juz (21) Standar Madinah Dimulai dari Surat (Al-‘Ankabuut ayat: 46)
              Standar Kemenag Dimulai dari Surat (Al-‘Ankabuut ayat: 45)

 
 Juz (23)  Standar Madinah Dimulai dari Surat (Yaasiin ayat: 28)
 Juz (23)  Standar Madinah Dimulai dari Surat (Yaasiin ayat: 22)


Pembaca juga bisa Membandingkan Mushaf Jamahiriyah libiya yang al qur'annnya di bagi kedalam 60 juz/hizb sesuai dengan Imam Abu Amr Addani yang secara tata letak berbeda dan di praktekkan dalam mushaf cetak. Atau juga Mushaf Maghrib Mushaf Muahammadi yang terbagi juga kedalam 60 hizb atau juz pula .
Perbedaan tata letak  ahir dan awal juz hanya satu atau dua ayat sebelum atau sesudahnya,kecuali pada juz dar 20 dan 23 ,kalau kita lihat pada Mushaf Madinah setiap awal hizb berbarengan maka menjadi awal juz dan juga awal hizb.
wallahu a'lam



Untuk perbedaan Hizb lebih panjang akan saya bahas  dalam bahasan tersendiri 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar