Pembahasan ini banyak kaitannya selain dari sisi Rasm mushaf juga terkait Peletakan Tanda Sifr dalam Mushaf Cetak .Terutama antara Mushaf Madinah Dan Mushaf Standar Indonesia.
Dalam kitab-kitab para ulama yang membahas tentang rasm
penulisan ini masuk pada BAB HURUF ZAWAID.
Pertama Dalam kitab Al-Muqni, Imam Abu Amr Ad-Dani membahasnya dalam bab Dzikru Maa Rusima Bi Istbatil Ya’i Zaidatan Awil Ma’na ذكر ما رسم بإثبات الياء زائدة أو المعنى demikian pula imam Abu Dawud membahas dengan tema yang sama.(kesepakatan Saikhoni)
Imam Abu Amr Ad-Dani menyebutkan ada 9 kalimat dalam al-quran berkaitan dengan Ya
Zawaid ini yaitu (ى (ya) yang berada setelah huruf ء
(hamzah) sebelumnya huruf
alif(ا).
Yang pertama dalam
Surat Ali-Imran Ayat 144 kalimat أفإين
مات أوقتل
Surat Al-A’am Ayat 34 kalimat من نبإى المرسلين
Surat Yunus ayat 15 kalimat… من تلقائ نفسى
Surat An-Nahl ayat 90 kalimat
وإيتائ ذى القربى
Surat toha ayat 130 kalimat ومن
ءانائ اليل
Surat Al-Anbiya ayat 34 kalimat أفإين
مت
Surat Asy-Syuro ayat 51 kalimat أو من ورائ حجاب
Surat Ad-Zariyat ayat 47 kalimat والسماء
بنينها بأييد
Surat Al-Qolam ayat 6 kalimat بأييكم
المفتون
Beliau menambhakan Dalam kitab Al Hija milik
Imam Ghozi Bin Qois
menyebutkan Dalam surat Ar-Rum
ayat 8 kalimat بلقائ
ربهم …dan juga ayat
16 kalimat ولقائ
الأخرة…dan
kemudian beliau berkata dan saya melihat vahwa Mushaf Penduduk Madinah dan
Penduduk Iraq demikian. juga dalam penulisan surat Al-a’raf yat 103 kalimat ملإيه dan
surat yunus ayat 83 kalimat وملإيهم Pada semua quran dengan yaى setelah huruf hamzah ء .
Kemudian beliau melanjutkan demikian apa yang diriwayatkan oleh penduduk
Madinah.
Dalam Al wasilah Imam Sakhowi Menambahkan demikian pula mushaf penduduk
Syam. Sama seperti apa yang di sampikan Imam Ad Dani.
Imam Abu Amr Ad-Dani secara keseluruhan Membahas dalam
bab Ya Zaidah dari kesembilan kalimat dalam bahasan yang sama, juga ketika kita
merujuk ke kitab Muhkam-nya secara kesimpulan bahwa secara umum pada
Penduduk Madinah Dahulu Hamzah berupa Bulatan Warna
Kuning dan berada dibawah Huruf Ya .
DITINJAU DARI SISI DOBT KALIMAT(Gampangnya SYAKAL)
Imam Abu Amr Ad-dani dalam Muhkam bab Dzikru Ad Daaroh Alati Tuj’al Alal Hurufi Zawaid Wal Huruf Mukhofifah Wa Aslaha Wa Ma’naha.
Secara umum berkaitan dengan Dobt pada Ya- Zaidah, Hamzah dan
Alif ini Imam Abu Amr Ad-dani memiliki 6 Aujah. Yang dirinci oleh para pensyarah
Madzhab beliau.
Imam Abu Amr menyebutkan tentang cara Dobt kalimat
pada kalimat-kalimat ini (9 kalimat yang
beliau sebutkan) yaitu beliau memaparkan 8 Aujah. Dan beliau memilih satu dari
8 Aujah dalam point tersebut yaitu menyatakan
Wa Antakuna Al-Ya’ Suroh Lil Hamzah Ala Murodi Wasolaha, Wal Alif Zaidah
.( yaitu bahwa YA adalah huruf hamzah itu sendiri dan alif sebagai zawaid)
Kemudian beliau menyebutkan tentang kebiasaan penduduk
Madinah dalam memberi Syakal pada Mushafnya
juga berkaitan denga(Dobt Mushaf) yaitu bahwa Hamzah ditandai
dengan Daroh(titik) berwarna Kuning dibawah Huruf Ya, karena “ya” itu
sendiri merupakan bentuknya.
Dan beliau berkata bahwa Titik yang dipakai Ahli Madinah baik dahulu atau sekarang (masa Imam
Abu Amr Ad-Dani) menggunakan warna dalam
mushaf Mereka yaitu dengan warna MERAH dan
warna KUNING tidak ada warna lain. adapun
warna Merah digunakan sebagai penanda Harokat (huruf hidup), huruf yang
dibaca tidak sempurna(Khofif atau sukun), juga digunakan untuk untuk Tasdid,
sedangkan untuk Huruf Hamzah ditandai khusus dengan warna Kuning, dan juga diikuti penduduk kami (Ahlul
Andalus).
Adapun Mushaf Penduduk Iraq baik untuk Harokat (Syakal) dan
juga untuk penanda Hamzah hanya
menggunakan warna MERAH saja .maka dari itu kami tahu mushaf mereka dan perbedaannya
dengan Mushaf negeri Lain.
Berkata Abu
Amr: Daroh(bulatan) yang ditambhakan pada huruf zawaid dan huruf Mukhofif
ini bulatan Sifr (seperti angka nol) yang biasa dipakai Ahli Hisab yang
menunjukkan ketiadaannya.
Dan beliau
berkata dalam Muhkam Biqouli Ahlil Madinah Aqulu.) yang dikatakan Ahli Madinah saya juga
menagatakan demikian(sama).
Dalam Al-Muqni juga penjelas kalam beliau seperti Al
wasilah Imam Syakhowi syarah Aqilah Imam Syatibi dijelaskan pada
kalimat
ü
أفإين مات أوقتل
ü
من نبإى
المرسلين
ü
أفإين مت
ü
والسماء بنينها
بأييد
ü
بأييكم المفتون
ü
ملإيه
ü
وملإيهم
Mengemukakan berberapa aujah tentang keterangan posisi YA,
HAMZAH dan ALIF sebelum HAMZAH
Salah satunya ALIF adalah tempat HAMZAH, dan YA sebagai huruf
tambahan
Maka kesimpulannya:
Aujah Pertama SIFR terletak diatas huruf YA (karena sebagai
huruf zawaid)
Aujah Kedua yaitu bahwa semua alif yang berada pada kalimat
diatas sebagai huruf zaidah dan ya sebagi bentuk hamzah.
Maka kesimpulannya SIFR terletak dihuruf ALIF (karena sebagai huruf tambahan) dan ya sebagai bentuk hamzah.
Kemudian pada kalimat seperti
ü بلقائ ربهم
ü ولقائ الأخرة
ü أو من ورائ حجاب
ü من تلقائ نفسى
ü ومن ءانائ اليل
ü وإيتائ ذى القربى
Imam Sakhowi dalam Al Wasilah Menyatakan adapun alif dalam kalimat
diatas maka bukan suroh(bentuk hamzah), tapi alif adalah Huruf Mad setelah
hamzah.
Kesimpulan untuk kalimat-kalimat diatas antara mushaf MSI dan
Mushaf MM sama (kesepakatan Saikhoni) adapun ulama-ulama Maghrib berbeda dan
ini bisa dilihat dalam mushaf Wilayah Maghrib Riwayat Qolun.
Imam Abu Amr Ad-dani ketika menerangkan tentang dobt kalimat-kalimat diatas semua
memilki aujah, aujahnya sampai 8 aujah. Yaitu:
1. أن تكون صورة لكسرة الهمزة
2. ان تكون هي الحركة نفسها
3. أن تكون علامة لإشباع حركة الهمزة و
تمطيطها من غير تولد حرف المد
4. أن تكون تقوية للهمزة, وبيانا لها
5. أن تكون الياء صورة للهمزة عاى مراد
وصلها, و الألف زائدة,
6. أن تكون علامة الأشباع حركة الحرف الذي
قبلها
7. أن تكون الألف و الياء معا صورتين للهمزة عاى مراد التحقيق و التسهيل
8. أن تكون الألف والياء معا صورتين للهمزة عاى مراد الأنفصال و
الإتصال
Dalam Safir Dr
Asyrof Fuad ketika membahas Bab Hamzah –Maa Khoroja Anil Qiyasi Minal
Hamzi Al Mutaharik Al Muthorof, semisal kalimat من نبإى المرسلين Alif Suroh Hamzah, Ya Yaidah Waalaihil Amal.
Beliau dalam catatan kakinya mengatakan bahwa Imam Ibnul
Jazari berbeda dengan mushonif dalam kitab ini (Samir) Ibnul Jazari mengatakan’’
Wal Maksuroh Maudiun Wahidun Suwirotil Hamzatu Fihi.( karena asalnya kasroh
adalah ya ى, maka ى tempatnya hamzah ئ). Kemudian Syaikh Asyrof berkata dan ini
adalah juga wajh(pendapat kedua dari Imam Ad Dani).
Dalam Nasrul Marjan setelah Syaikh Al-Arkati memberikan
riwayat-riwayat yang ada , beliau menyebutkan salah satunya dalam Al-Khulasoh (
kitab Al Hafidz Bin Utsman yang merujuk ke Risalah Rasm Ibnul Jazari maksudnya) wal Ma’judah Alal Yai Alamat Lil Hamzah .walaupun
beliau memilih bahwa alif tempat hamzah dan ya zaidah.
Ma’judah Adalah bentuk hamzah tanpa Alif(kepala Huruf Ain ء).
Sementar dalam Al-Bayan
Ibnul Jazari yang ditahqiq Dr Ghanim Qodury Al-Hamd kalimatnya sama sperti apa
menjadi pilihan Imam Abu Dawud dan Imam Addani (yang beliau pilih). Hal ini berbeda
dengan Safir dan Nasrul.
Wallahu a;lam.
LANJUT KE BAGIAN 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar