Selasa, 27 Desember 2016

MENGENAL ULAMA DALAM BIDANG RASM AL QURAN (Isbat dan Hadf)



(Contoh perbedaan antara kedua Imam Addani dan Abu Dawud, dalam bab  Hadf atau Isbat Alif )
Banyak mungkin di antara kita  yang belum mengetahui metode penulisan al quran Standar Utsmani yang di pakai di belahan dunia ini Rasm dan dobtnya(tulisan dan tanda baca),secara garis besar mushaf standar usmani yang di pakai di belahan bumi islam ini yang bacaannya  berdasarkan riwayat Imam Hafs dari Asim  ada sekitar 4 mushaf utama( yang paling banyak dipakai),yaitu mushaf Standar Madinah, Mushaf Standar Pakistan(Taj) dan Mushaf Standar Turki, yang oleh ulama rasm secara keseluruhan menggunakan Madzhab Ulama Rasm Masyriq sedangakan yang selain riwayat bacaan Imam Hafs Ada Mushaf Muhammadi Standar Mushaf Wilayah Maghrib(Negeri Arab Bagian Magrib) dengan riwayat bacaan Imam Warasy , juga mushaf Maghrib dengan riwayat bacaan Imam Qolun yaitu Mushaf Standard Jamahiriyah Libiya.

Dengan berbagai riwayat bacaan imam  tersebut secara rasm penulisan  dan  ragam tanda baca tersebut setidaknya ada 2 ulama besar yang mempelopori tata cara penulisan terkait Hadf, Isbat,Wasl, Fasil, Ziyadah, Hamz, Badal dan lainnya yaitu Imam Abu Ammr Addani dan Imam Abu Dawud An-najah.

Maksud dari varian tanda baca adalah Dobt dan Rasm seperti contoh penulisan kalimat (مُبَارَكٞ) yang di al-quran ada sekitar 4 tempat  (Mubaarokan) Sekitar 4 Tempat (Tabaaroka) sekitar 9  tempat bacaan, secara bacaan sama, tetapi secara penulisan akan kita dapati perbedaan penulisan antara Mushaf Madinah dengan Mushaf Standar Pakistan, Standar Libiya, Standar Turki,juga Standar Indonesia,ada yang di Isbat Alif-Nya (tetapkan alifnya sesuai Qoidah nahwu saraf dalam bahasa arab yang kita kenal) atau di Hadf ( di buang alifnya ) kedua metoda penulisan tersebut semua berdasarkan ilmu rasm al quran yang di pelopori para Imam rasm.

Dalam ilmu hadis kita mengenal Saikhoni Fi  Hadis yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim (2 ulama ahli dalam bidang hadis) pun dalam ilmu rasm al-quran ada istilah Saikhoni Fi Rasmil Qur’an(2 ulama ahli di bidang rasm alquran) yaitu Imam Abu Amr Addani dan Imam Abu Dawud Annajah .selain syaikhoni banyak juga ulama ahli rasm lainya seperti Imam Asy Syatibi, Imam Suyuti, Balanasi, Imam Attunisi, dan lain sebagainya.

Kita akan dapati nama kedua ulama tersebut, pada Mushaf Cetakan Madinah,Mesir dan lainnnya(Duwal Arobiyah) atau Mushaf Libiya halaman tambahan terahir pada mushaf, yang memberikan info keterangan tentang metoda penulisan yang di pakai pada mushaf tersebut, seperti Mushaf Madinah menggunakan metoda Penulisan Imam Abu Dawud Annajah dan Mushaf Libiya Menggunakan Metoda Penulisan Rasm Dari Imam Abu Amr Addani dengan berbagai rujukan kitab milik keduanya.(bab Ta’rif bihadal mushaf)

Contoh perbedaan antara kedua Imam Addani dan Abu Dawud antara yang di Hadf dan yang di Isbat.dan yang di Hadf Abu Dawud dan tidak di hadf Addani. Contohnya:


1.Kata () di alquran di tulis Nakiroh dan Ma’rifat, dalam al quran kata tersebut Tertulis dalam 26 tempat,seperti (),Al Baqarah 42,188.dan lainnya.dan () Al A’raf 139,Hud 16.( ) Ali Imran 191,Shad 27.Imam Addani mengisbat(menetapkan) penulisan Alif pada 24 tempat dari 26 tempat dan yang 2 tempat di Hadf.yaitu pada bentuk nakiroh Marfu() Al A’raf 139,Hud 16. Selain kedua tempat tersebut penulisan Alif di Isbatkan. dan yang seperti itu adalah Mushaf Taj,Mushaf Libiya,sementara Imam Abu Dawud membuang semua alif pada semua tempat tidak ada pengecualian sebagaimana Imam Addani mengecualikan 2 tempat ,dan mushaf dengan penulisan seperti ini(Hadf Alif) adalah Mushaf Madinah.(pada mushaf Madinah semua Alif di Hadf pada kedua 26 tempat tersebut)

2.Kalimat ()Dan () keduanya terdapat dalam alquran,terdapat dalam tiga tempat,Al A’raf 137,Assafat 5,Al Maarij 40,Imam Abu Amr Addani menghadf Alif pada 2 kata tersebut,yaitu yang terdapat dalam surat al maarij saja,dan beliau Mensukut(mendiamkan terhadap penulisan yang lainnya) /tidak di bahasnya,maka pendiammannya itu menjadi isbat dalam metodanya, mushaf yang penulisannya seperti itu Mushaf Taj,dan Mushaf Libiya, Mushaf Standar Indonesia,Imam Abu Dawud menghadf semua alif pada kalimat yang terdapat dalam tiga surat tersebut,seperti dalam Mushaf Madinah.
3.kalimat () dalam alquran, kalimat tersebut terdapat dalam 7 tempat, seperti () Assaff 4,( ) Al Kahf 21,Assafat 97,dan kalimat lainnya,Alif dalam kalimat-kalimat ini semuanya di Isbat oleh Imam Addani,seperti Mushaf Taj, Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Libiya,dan Imam Abu Dawud menghadf Alif pada semua kalimat tersebut,seperti dalam Mushaf Madinah.
Pembaca dapat membandingkan Secara Langsung pada Mushaf cetak Standar Madinah dan Standar Indonesia beberapa contoh diatas
Contoh Mushaf Madinah Metoda Imam Abu Dawud:
Contoh Mushaf Bombay/Libiya Metoda Imam Abu Amr Addani: 



Senin, 26 Desember 2016

TANDA BACA DALAM AL QURAN DAN BENTUKNYA.(DOBT) SUKUN



ISTILAH-ISTILAH TANDA BACA DALAM AL QURAN DAN BENTUKNYA.(DOBT)
1.SUKUN 



Pengertian Sukun.

    Sukun menurut Ibnu Yais  dalam Sarhul Mufasol  9/67 berarti tidak ada pengucapan /gerakan  artinya tidak ada ucapan suara yang menyerupai suara tertentu ( tidak ada ucapan secara jelas sempurna pada suatau huruf). 
Pertama
Sukun adalah tanda bulat di atas huruf untuk menunjukkan tidak adanya bacaan pada huruf tersebut ,disebut sukun karena tidak adanya suara yang di bunyikan secara sempurna pada huruf yang di tandai.(tenang).
Kedua
sukun juga berarti lawan dari harokat atau huruf hidup(dalam ucapannnya di ucapkan bunyi huruf secara sempurna) atau bisa di katakana huruf yang tidak ada tanda Fathah/Fathatain Domah/Domatain Kasroh/Kasrotain maka huruf tersebut di anggap sukun /mati
Sukun adalah tanda diantara Dobt lain yang di gunakan setelah fathah kasroh,domah.dan sukun ini baru terahir di pakai dan hari ini kita kenal sukun pada mushaf bentuknya( ) sebagimana pada Mushaf Standar Madinah.
    Para Ahli Nuqot Iraq tidak membuat tanda apapun untuk huruf yang di baca sukun karena pada asalnya sukun adalah lawan dari Muharik(huruf Hidup),sebagaimana yang di katakan Imam Addani dalam Al Muhkam hal 65 dan juga Imam Attunisi/Attanasi Dalam Attiroz 97.akan tetapi para jumhur nuqot baik Masyriq Atau Maghrib membuat dan menggunakan tanda pada huruf yang di baca sukun ,hal ini untuk membedakan huruf Muharik dari huruf lainnya,sebagaimana yang di pakai Imam Kholil dan  Sibawaih tanda sukun menggunakan tanda atau alamat kepala huruf Kho tanpa titik di ambil dari kata ( خفيف) sebagaimana keterangan dalam Al Kitaab Imam Sibawaih hal 169 jilid 4 juga Imam Addani dalam Al Muhkam  halaman 7 dan 51 dan Imam Abu Dawud dalam Ushul Addobti  hal 47.

BENTUK TANDA SUKUN .

Dalam Al Muhkam Imam Addani menyebutkan yaitu  

1.Jarroh Ufuqiyah  diatas  huruf sukun,ini adalah Madhab Andalusia
Bentuk ( ) Jarroh Ufuqiyah atau Jarroh Sughro tanda ini seperti huruf alif yang terbentang.Imam Abu Aswad Adduali pada saat itu hanya membuat tanda Dommah,Fathah,Kasroh,dan belum membuat tanda bentuk sukun selanjutnya para murid dari Imam Abu Aswad membuat tanda untuk menandai huruf   yang di baca sukun dengan bentuk   ( )  berkata Imam Abu Amr di negeri kami  (wilayah Andalusia) sukun dengan bentuk ini ( ) sudah sering di pakai sekarang atau dahulu.dan ini berlangsung sampai ahir kekuasaan Daulah Bani Umayah-Daulah Abbasiyah dalam beberapa peninggalannnya.

2.Bulatan Kecil di atas huruf(Daroh Soghiroh) (  ),tanda bulatan ini biasa di pakai oleh Ahli Hisab Arab ,Ahli Nahwu,bulatan ini bermakna sifr ( صفر) yang artinya nol ( 0 ),tanda ini biasa di pakai oleh ulama Madinah Ahli Nahwu untuk penulisan dalam kitab-kitab  seperti Imam Sibawaih dan para sahabatnya (selain pada mushaf) dengan di warnai warna merah. mushaf dengan tanda sukun ini masih di pakai di wilayah besar Maghrib pada mushaf mereka .seperti pada Mushaf Muhammadi.di wilayah Maghrib.

Contoh Mushaf Dengan Sukun Bulat
 
                        Mushaf Muhammadi                    Mushaf Jamahiriyah Libiya


                                                           Mushaf Ibnu Bawab

                                         Mushaf Turki/Iraq Khotot Hafidz Usman


Imam Abu Dawud Bin Sulaiman Annajah menjadikan dan menetapkan tanda huruf sukun dengan bulatan  seperti huruf nol ( o ) yang di pakai Ahli Hisab penduduk arab.sebagaimana dalam kitabnya Ushul Adobti Hal 46.Imam Sibawaih dan Imam Kholil serta pengikutnya menggunakan tanda kepala huruf kho dari kalimat khofif sebagaimana juga keterangan Imam Abu Dawud dalam kitab yang sama.

     Imam Attunisi dalam Attiroz hal 95-96  berkata  alamat sukun menggunakan Daroh(bulatan seperti angka nol adalah  mengikuti pilihan Imam Abu Dawud yang mengikuti pendahulu kota nabi  di medinah karena kebanyakan penduduk madinah menggunakan tanda itu.walaupun disana juga ada tanda sukun yang lain akan tetapi tidak di bahas oleh para ulama saat itu karena tanda yang lain itu sudah banyak di tinggalkan .

    Para ahli mutaakirin dari ulama nuqot lebih banyak mengikuti imam abu dawud yaitu menggunakan daroh ( درة صغيرة  )- ( ) sebagaimana keterangan Ibnu Wasiq, Al Jaami 174,Imam Al Ja’bari dalam Jamilah Arbab Al Marosid hal 758.Imam Al Maroghini menyebutkan hal itu di amalkan para mutaahirin sampai pada zaman kami juga menggunakan tanda daroh tersebut ( Dalilul Khoiron hal 345 atau juga dalam Irsadul Quro Walkatibin Imam Mukholati hal 757 jilid 2.

    Mushaf Ibnu Bawab(Baghdad) yang di tulis pada tahun 391 H juga memakai tanda Darroh ini,dan banyak keterangan yang menerangkan hal itu pada mushaf-mushaf sejarah sebagimana dalam Diwan Ibnu Salamah Bin Jandal yang menulis pada tahun 408 H,juga beberapa mushaf kuno yang berada di Darul Kutub Al Misriyah Di Mesir yang menggunakan tanda Daroh ini.yaitu mushaf tulisan tahun 599 H,607 H,dan 635 H. bisa dilihat dalam Majmuah Khotil Arobi hal /no 86 Murtize,dan banyak lagi mushaf –mushaf lainnya.

   Pada mushaf-mushaf Turki juga di temukan tanda Daroh ( ) pada mushaf  sebagaimana mushaf Khotot Turki Hafidz Usman (w 1110 H) mushaf Hafid Muhammad Amin Rusdi yang di tulis tahun 1236 H yang di cetak kementrian wakaf Iraq tahun 1386 H

3.Kepala Huruf Kho ( / ) Tanpa titik,yang di ambil dari huruf awal dari kata khofif (  خفيف) yang berarti ringan ini adalah Madhab Ahlul Arobiyah yang di pelopori Imam Kholil Bin Ahmad dan muridnya Imam Sibawaih  dan para pengikut keduanya,ada pendapat lain sebagaimana yang di isyaratkan Oleh Imam Ibnu Darsituwaih  dalam Kitabul Kutaab hal 98 ada keterangan tanda ini bisa jadi juga kepala huruf jim awal dari kata Jazmun (  جزم)-(/) ( huruf jazm),beliau mengisyaratkan pembahasan ini dari kitab Imam Abu Dawud Annajah dalam Ushul Addobti pada halaman 45.

Ulama Sepakat  bahwa yang mashur di kalangan Imam Kholil dan Imam Sibawaih adalah dari kalimat khofif (  (خفيف.Khofif yang berarti ringan dalam pengucapannnya, tanda ini mashur di pakai di wilayah Masyriq ( negeri Arab bagian Timur) sebagaimana di sampaikan oleh Imam Abu Amr beliau mengatakan bahwa penduduk Madinah (Ahli Arab yaitu Imam Sibawaih dan para murid-murid juga sahabatnya menggunakan tanda ini untuk menandai huruf mati pada penulisan (Mushaf) tanda ini di mulai pada Imam Kholil Bin Ahmad Al Farohidi Guru Imam Sibawaih, kemudian di pakai oleh murid-muridnya(Imam Sibawaih dan para sahabat-sahabatnya) dalam penulisan mushaf  dan berlangsung sampai saat ini.

contoh penulisan sukun pada saat itu    -   -  kemudian Tanda sukun berubah hanya tinggal kepala huruf kho saja ( ) , contoh penulisan dalam mushaf cetakan Madinah 

                          Mushaf Standar Madinah           Mushaf Wasaiq Billah Bruneidarussalam

                                                               Mushaf Amiri

4.Huruf Ha Terbelah/ Ha Masquqoh  (   )  ini juga adalah Madhab Ahli Arobiyah.
5.Nuqthoh Muroba (titik segi empat) (   )
6.Sukun Tidak Di Tandai (Tidak Di Tetapkan Dalam Bentuk) sebagaimana ahli rasm wilayah Iraq,.artinya huruf-huruf sifatnya wasal atau tidak adanya bacaan baik idgham,ikhfa,mad dan lainnnya maka tidak di tandai sama sekali hal itu menunjukkan tidak dibaca.dan di mushaf standar depag hampir semua huruf yang sifatnya wasal tidak di beri tanda sedangkan yang ada hukum tajwidnya tetap di beri tanda sukun.

Mushaf Dengan Tanda sukun Tersendiri

            Mushaf_mushaf Di wilayah anak benua Hindia seperti Mushaf Bombay




                                                  Mushaf Kuno Tanpa tanda Dobt

Kesimpulan 
 Tanda sukun dengan alamat atau tanda kepala huruf kho ( )  menjadi sebuah kesepakatan atau sebuah Madhab dan mashur penggunaannya pada penulisan mushaf ,hal ini bisa di lihat  pada mushaf Al Amiri yang di di tulis pada  tahun 1342 H di mana pada bagian ahir quran pada halaman tambahan di beri keterangan ‘’Wa Uhida…….Menjadi sebuah Referensi dari dobt Mushaf.
   Yang intinya bahwa toriqoh dobt ini di ambil dari para ulama dobt sebagaimana keterangan dalam kitab Attiroz Aladobtil Khoroz…milik Imam Attunisi,alamat-alamat dobt dalam kitab ini sebagai ganti tanda yang di pakai oleh ulama Andalusiyin dan Maghrib  tanda ini adalah tanda yang di pakai Oleh Imam Kholil dan Sibawaih serta para pengikutnya dari para ulama Masyriq (wilayah Arab timur / Timur tengah ,Syam dan juga Mesir dan Sudan ) .

Pada mushaf ini (Amiri) juga ada keterangan tentang Ro’sul Kho( kepala kho tanpa titik /) sebagai tanda huruf sukun ,Mushaf Amiri ini mashur di dunia islam,dan selanjutnya di ikuti Lajnah Mushaf Standar Madinah dan sampai hari ini mushaf standar Masyriq di halaman tambahan selalu di beri keterangan tentang  Ta’rif Bihadal Mushaf. Mushaf Amiri atau Madinah dalam hal rasm Mengikuti Imam Abu Dawud Annajah dan Imam Abu Amr Addani dan jika terjadi perbedaan pada keduanya lebih memilih atau mentarjih Imam Abu Dawud dari Imam Abu Mar Addani . Wallahu A'lam

MAROJI:
Ushul Addaobti Wa Kaifiyatuhu Alaa Wajhil Ihtisor.Imam Abu Dawud Annajah
Alamatu Addobti Fil Masohifi Bainal Waaqi’ Wal Ma;Mul  Dr Ahmad Kholid  Yusuf Syukri
Mu’jam Mustolahat  Ilmu Qiroat Wal Quraniyah Wama Yataalaq Bihi Dr Abdul Ali Mas’ul
Addobtu Al Mushafitu Nasaatuhu Wa Tatowuruhu Dr Abdut Tawab Mursi Hasan Akrat