Rabu, 07 Februari 2018

PENULISAN KALIMATUN DALAM AL-QUR'AN



PENULISAN KALIMAT 
 ()

Penulisan Kalimat ini ditulis dengan “Taa” Maftuhaah ( ) dan “Taa’ Marbuthoh ().
Para ulama berbeda pendapat, ada yang menggunakan huruf ”(Maftuhaah) dan ada yang menggunakan “Taa” Marbuthoh ().

Dalam Mukhtaasar Taabyin Bab Dzakara Rasmu Kalimatun ()

Ibnul Ambari berkata ‘’dan setiap lafadz () dalam Firman Allah Subhaanaahu wata’alaa ) semua ditulis dengan menggunakan huruf (Taa Marbuthoh) kecuali  empat tempat, Penduduk Madinah menulisnya dengan “Taa” (Maftuhaah)  yaitu Pertaama dalam surat Al-An’am ayat 116 dalam Mushaf Standard ayat (115) kalimat . Dan penulisannnya pun sepakat demikian, perbedaannnya terletak pada cara membacanya, ada yang membaca dengan Jama’ ada juga yang membaca dengan Mufrad, Kedua dan Ketiga yaitu dalam surat yunus ayat ke-33 kalimat dan ayat  96       kalimat         dan ke-empat dalam Surat Ghaafir ayat ke-5 dalam Mushaf Standard ayat ke-6 kalimat   kalimat-kalimat  ini juga terjadi perbedaan dalam membaca, ada yang membaca dengan cara Mufrad adapula yang membaca dengan cara Jama’ , Tetaapi secara qaidah juga hal ini tidak bisa dibaca dengan cara Jama’ kecuali  huruf “Taa” nya di tulis secara Maftuhaah (  ) seperti penulisan Assamaawaat dan yang semisal dengan kalimat-kalimat ini.
Pada surat Al-A’raf ayat 137 Mushaf Standard  ayat ke-136   kalimat Kata  () ditulis dengan “Taa” Marbuthoh atau  hal ini telah sepakat Mushaf-Mushaf yang beredar diwilayah Madinah, adapun diwilayah Iraq penulisan kalimat ini sepakat menggunakan huruf “Taa” (Maftuhaah) ().berkata Imam Abu Dawud   syaikh kami Imam Abu Amr Addani menyataakan  bahwa dalam firman Allah setiap lafadz ( ) ditulis dengan satu cara penulisan, yaitu dengan “Haa” () kecuali pada satu   tempat  yaitu pada surat Al-A’raf ayat  ayat  137    kalimat Pada surat Al-A’raf ayat 137 Mushaf Standard  ayat ke-136   kalimat   yaitu dengan huruf ”(Maftuhaah) hal ini masyhur diwilayah Iraq, Imam Addani juga mengataakan bahwa memang ditulis dengan 2 cara kalau dilihaat pada masing-masing Amsoor atau wilayah Iraq dan Madinah, sementara Imam Al-Ghaazi Ibnu Qois yang sama-sama dari Iraq dalam Hijaus-sunah menulis dengan  dengan huruf “Haa” () .    
Dan riwayat dari Mualli Al-Waraaq (Mualli Bin Isa) beliau berkataa, saya bertanya kepada ‘Ashim tentang kalimatu , ‘Ashim berkata  dalam Al-Anam dengan “Taa” dan dalam Al-A’raf dengan “Haa” . (Muhatasar Attabyiin Hal  274-276)


Dalam Al-Muqni Dijelaskan
Berkata Imam Abu Amr Addani, dan setiap lafadz dalam kitab Allah Azza wajjalla adalah dalam satu lafadz, yaitu ditulis dengan huruf “Ha” kecuali satu huruf atau satu tempat yaitu dalam surat Al-A’raf  ayat 137, karena semua mushaf-mushaf di wilayah Iraq dengan huruf “Ta” (sepakat). sementara Imam Ghaazi Ibnu Qois dalam kitabnya Hijaus-sunah menulis dengan “Ha”.sebagaimana Mushaf-mushaf yang beredar diwilayah Madinah.

Adapun dalam surat Al-An’am ayat 115 dan Yunus 33 dan 96 dan Ghaafir 6, maka saya dapati bahwa pada kalimat yunus ayat 96  penduduk Iraq (Mushaf-Mushaf Mereka) menuliskan dengan “Ha”( ), dan yang selainnya dengan “Ta” tanpa Alif sebelumnya. dan ke-empat kalimat ini ada yang membaca dengan Jama’ dan ada juga dengan Mufrad.

Dan bercerita kepada kami Ibnu Haaqaan berkata: berceritaa kepada kami Ahmad Al Makki berkata, bercerita kepada saya, berkata bercerita kepada kami dengan sanad dari Abi Darda’ bahwasannnya Huruf Kedua dalam Yunus(maksudnya ayat ke-96, dalam Mushaaf Ahli Syaam di tulis dengan Alif dan “Ta”( dibaca Jama’). 

Berkata Imam Abu Amr, saya dapati bahwa penduduk Madinah (Mushaf Mereka) penulisan kalimat menggunakan huruf “Ta” sesuai dengan qiroahnya (Jama’).

Dan diriwyatkan dari Muhaammad bin Yahya dari Sulaiman Bin Abi Dawud dari Basar Bin Umar dari Mually Bin Waraq, berkata saya bertanya kepada Ashim tentang Lafadz, ..maka ia berkata dalam Al-An’am dengan “Taa” dan Al-‘Araf dengan “Haa”

Berkata Muhammad Bin Isa dari Nashir bahwa penulisan 3 kalimat   di Al-An’am ,di yunus (ayat ke-33) dan di Ghafir semua ditulis dengan huruf “Ta”.ada juga perbedaan dalam Ghafir ada yang memakai “Ta” dan juga “Ha”
 
Dan riwayat dari Al-Ambari  bahwa penulisan kalimat dengan “Ta” Pada Al- A’raf, pertama dari Yunus ( ayat ke-33) dan dalam surat Ghafir ayat 6 dan selain itu dengan “Ha” termasuk yunus ayat-96.

Dan pendapat mengatakan semua dengan “Ta” Termasuk yunus  ayat ke-96 sebagaimana Mushaf Ahli Madinah.

Dan riwayat lain dari Al-Yazidi bahwa kalmat pertama ynunus ( ayat ke-33 ) dan Ghaafir dengan “Ta’’.(Al-Muqni Hal 491-495)


Dalam mushaf wilayah Masyriq (Timur Tengah) penulisan Kalimat-kalimat ini ditulis dengan huruf ‘’Taa’’() mengikuti Mushaf Wilayah Iraq sebagaimana di atas, dan ditulis dengan “Ha”() sebagaimana mushaf wilayah Maghrib, hal ini sebagaiamana pilihan Ibnu Qoodi (Lihat Al-Muqni  491, Mawariduuddomaan hal 36 (dalam Bait Syair) dan Kitab-Kitab Syarah Al-Muqni Baik Dalilul Khairan Atau Samiruttalibin .)

Pembahasan ini juga bisa dilihat di Tarjiih Wa Ta’lil Lirasmi Wadobtil Ba’do Kalimati Tanziiil oleh ustad Dr. Ahmad Khalid Syukri pada halaman 253 .beliau mengutip dari  Muhtasar, Al Muqni dan Dalilul Khairaan.

Mushaf Standard Madinah Dan Mushaf Standard Kemenag
Dalam penulisan lafadz … . Mushaf Madinah atau Kemenag Yang berbeda hanya pada satu tempat yaitu Surat Yunus ayat yang ke-96 dalam Mushaf Standard Kemenag ditulis dengan Huruf ‘’Ha’’ (), Sebagaimana dalam Al-Muqni, Imam Addani justru menyatakan bahwa semua penulisan lafadz … . didalam al-qur’an satu bentuk yaitu dengan huruf  ‘’Ha’’ beliau hanya mengecualikan pada surat Al-A’raf  ayat 137, karena penduduk Iraq menulisnya dengan huruf “Ta” dan juga Imam Ghaazi Bin Qais menulisnya juga dengan huruf “Ha” sebagaimana yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dari Imam Abu Amr Addani dan Imam Al-Ghaazi menulisnya dengan “Ha” dan bahwasannnya Penduduk Madinah menulisnya juga dengan ‘’Ha’’ ,sebagaimana riwayat Ghaazi dari Nafi’ Bin Abi Nuaim Al Madiniy.

Hal ini juga seperti yang disampaikan Imam Abu Dawud beliau berkata: sebagimana riwayat-riwayat yang ada yaitu dari Nafi Bin Abi Nuaim dia berkata penulisan lafadz dalam Yunus ayat 33 dan Ghaafir 6 sepakat dengan “Ta” adapun yang berbeda adalah pada Yunus ayat yang ke-96 , Mushaf Iraq menulisnya dengan  huruf “Ha”

Jadi Mushaf Masyriq lafadz di tulis dengan “Ta” sebagaimana Mushaf Madinah Mengikuti Mushaf yang ada diwilayah Iraq kebanyakan, sementara yang menulis dengan “Ha” adalah mushaf diwilayah Maghrib mengikuti Mushaf Wilayah Madinah (Hijaz)  dan ini yang di pilih oleh Imam Al-Qoodi sebagaimana di atas.

Imam Abu Dawud merajihkan yang menulis dengan “Ha” sementara Imam Abu Amr Ad-daani membolehkan kedua-duanya. Jadi yang menjadi perbedaan adalah antara yang menulis dengan Ha()  atau Ta () pada Al-‘Araf ayat 137 (136), Ghaafir ayat 5 ( 6) dan Yunus ayat yang ke-96, pada Al-A’raf ayat 137 Imam Abu Dawud merajihkan yang menulis dengan ‘’Ha’’ dan  Imam Abu Amr Addani membolehkan kedua-duanya, dengan “Ta” sebagaimana Mushaf Iraq, hal ini juga  diikuti oleh Imam Asy-Syatibi  dan ini yang di praktekkkan pada Mushaf Masyriq, dan yang menulis dengan “Ha” adalah Mushaf Ahli Maghrib.
Sementara Dalam Surat yunus ayat ke-96 dan Ghafir  ayat 5 Mushaf Standard ayat (6)  riwayat yang sampai dari Masohif-masohif yang ada adalah di tulis dengan dan , yang menulis keduanya dengan “Ta” karena adanya kemungkinan di baca dengan dua cara yaitu tulisannnya menunjukkan isyarah, antara dibaca dengan Jama’ atau Mufrad, sementara yang memakai huruf “Ha” dibaca dengan satu cara yaitu hanya dibaca dengan Cara Mufrad.  Wallahu A’lam.

Pada surat Al-Anam ayat 116 (115) dan yunus 33 semua Mushaf dan Imam sepakat atas penulisannnya dengan “Ta” hanya saja berbeda dari cara membacanya ada yang dengan Jama’ dan ada yang dengan Mufrad.

Yunus 33,96, Al-An’am 115 dan Ghafir ayat 6  Kuffiyun dan Imam Ya’qub membaca dengan cara Ifrad (Mufrad ) dan diikuti Imam Ibnu Kasir dan Abu Amr selain Al-An’am ayat 115, dan imam–imam yang lain membacnya dengan Jama’ Seperti Imam Nafi’ Ibnu Amir dan lainnnya, yang membaca dengan Jama’ maka waqaf dengan “Ta’ dan yang membaca dengan Mufrad maka wakaf dengan “Ha” atau bisa juga dengan “Ta” ( Tarjih Wataliil Hal 253).

Catatan:
Mushaf Standard adalah Mushaf Cetakan yang berada ditangan kita saat ini, karena pada Rujukan Dalam Muhtasar ini, no ayat-nya kadang berbeda satu angka, dan dalam rujukan kitab ini Menggunakan standar Maghrib, sesuai Kitab rujukan cetakan aslinya jadi saya cantumkan sesuai dengan no ayat dalam kitabnya.