Minggu, 18 Juni 2017

MENGENAL ULAMA DALAM BIDANG RASM AL QURAN BAGIAN 4

MUSHAF WILAYAH BENUA HINDIA 
Mushaf ini adalah mushaf yang secara penulisan tidak masyhur di Wilayah Arab Masyriq atau Arab Maghrib pada saat ini.

Mushaf riwayat bacaan Imam Hafs dengan tulisan model ini, beredar di wilayah India, Pakistan Bangladesh, Kashmir, Wilayah Uniemirat Arab (Sarjakh) dan perbatasan Afghanistan, termasuk Indonesia dan beberapa rumpun melayu juga menggunakan Mushaf dengan Metoda Ini. Darimanakah Rujukannnya? Jika dirunut dari Sejarah mengapa muslim Indonesia menggunakan mushaf ini, pembahasannnya cukup panjang  insyaallah akan di bahas secara khusus.

Mushaf ini jarang dan sedikit sekali dibahas secara metoda penulisan apalagi di Indonesia sehingga banyak yang menanyakan dari mana rujukan penulisannnya, dalam buku keluaran Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Indonesia di jelaskan bahwa akurasi penulisan mushaf ini telah sesuai dengan Kitab Al Itqon Fi Ulumil Quran oleh Imam Suyuti.(tetapi secara pembahasan secara detail dan perbandingan belum di temukan buku yang membahas hal tersebut).

Diwilayah Arab, mushaf ini sering di perbincangkan oleh karena pengguna dengan model penulisan ini hanya beredar di wilayah Benua Hindia dan kemudian Masuk kewilayah Arab, kalau kita lihat mushaf Pakistan dengan tashih dari Mujama Malik Fahd juga tersedia dirak-rak masjid Nabawi dan juga Masjidil Haram walaupun  pembacanya hampir rata-rata dari Benua Hindia dan juga Indonesia.

Metoda ini memang lain dari Madzhab Masyriq atau Maghrib baik dari sisi huruf arab yang tidak menyerupai huruf hijaiyah dari beberapa sisi, secara khot sejak pertama ada masih di perbincangkan apakah khotnya jenis Naskhta’liq ( perpaduan khot Nasakh dan Faris) atau bukan? yang lebih lagi adalah dari sisi rasm yang banyak dianggap tidak sesuai kaidah rasm usmani jika di bandingkan dengan mushaf Madinah, sehingga walaupun secara bacaan sama) dengan mushaf Madinah yaitu sama-sma Riwayat Imam Hafs tetapi dari sisi penulisan  sering di anggap tidak usmani. perbedaan Mushaf Benua Hindia dan Mushaf Madinah mencapai 2171 perbedaan dari sisi Isbat dan Hadf Alif dan yang lainnnya beerdasarkan penelitian dari Jamiah Ruhmaniah Pakistan/Universitas Islam Pakistan .

Kalau kita mencari pembahasan tentang metoda ini banyak sekali sebenarnya, baik yang dilakukan oleh ulama India/Pakistan atau di wilayah Arab sendiri, kita coba akan simpulkan dari makalah atau buku yang di sampaikan oleh Dr Syafaat Rabbani ( Beliau Anggota Dewan Keilmiyahan di Mujama’ Malik Fahd Litibatil qur’an), dan ulama quran lainnnya pada masa ini. apakah metoda ini merujuk Ke Imam Addani atau Imam Abu Dawud atau Imam-imam rasm yang lain .

Kita akan sedikit bahas dengan pembahasan paling baru walaupun banyak yang menyatakan bahwa ulama-ulama Hindia banyak yang membahas masalah hal itu ,pembahasan panjang lebar adalah pembahasan yang di sampaikan oleh Dr Syafaat Rabbani pada seminar al-quran sedunia tahun 2014 di Riyadh Saudi Arabia yang di adakan oleh Mujama Malik Fahd yang di hadiri oleh perwakilan ulama-ulama quran sedunia makalah beliau berjudul Mushaf Taj Dirosah Naqdiyah Muqoronah (Mushaf Taj (India) Studi Kritik dan Perbandingan) , beliau memperbandingkan Mushaf Benua Hindia ,Maghrib (Mushaf Wilayah Aqso dan Adna) yaitu Mushaf Wilayah Maghrib secara umum dan Mushaf Libiya secara khusus) juga mushaf Madinah dan beliau membahas secara detail berdasarkan metoda(manhajiyah).

Selain Dr Syafaat Rabbani ulama rasm lain juga membahas secara perbandingan disertai rujukan kitab dan ulamanya seperti karangan Dr Sayyid Furghol Ahmad dengan judul Al Alifaat Al Muhtalif Bainal Hadf Wal Isbat Fil Masoohifil Matbuah beliau membahas tiga mushaf yaitu Mushaf Madinah, Mushaf Maghrib dan Mushaf Benua Hindia. selain makalah-makalah diatas banyak makalah-makalah yang mebahas tentang manhaj rasm yang di pakai pada mushaf-mushaf yang ada (yang tercetak saat ini ) wallahu a’lam untuk contoh-contoh mushafnya dapat dilihat diblog ini.

Mushaf yang beredar di wilayah Benua Hindia ini sudah digawangi atau ditashih oleh ulama Benua Hindia sendiri yaitu oleh Syaikh Kifayatullah Mufti Diyar India, dalam Dirosah Naqdiyah Dr Syafaat Rabbani berkesimpulan di ahir pembahasan makalahnya bahwa Mushaf Benua Hindia ini 98% sesuai dengan Metoda Imam Abu Amr Addani sebagimana dalam kitab Al Muqni  dan juga metoda Imam Asy Syatibi yang kitabnya tidak jauh berbeda dengan Al Muqni yaitu Al Aqilah  Atrabul Qasoid Fi Asaniyal Maqosid atau di kenal dengan Arraiyah kitab ini membahas tentang ilmu penulisan Rasm utsmani. Buku ini di susun dalam bentuk nadzom syair yang terdiri dari 298 bait, kitab ini adalah pembahasan/juga penambahan terhadap kitab Al Muqni Milik Imam Abu Amr Addani jadi secara kesimpulan bahwa metoda yang di pakai Dalam Mushaf Benua Hindia mengikuti kedua ulama ini wallahu a’lam.

Mushaf ini selain di cetak di wilayah Benua Hindia juga di cetak di Mujama Malik Fahd Saudi Arabiya dengan dipriksa ulang oleh Lajnah dari Mujama Malik Fahad.di  Indonesia sendiri lebih mashur dengan istilah Mushaf Bombay (India). bentuk khot yang sama persis dengan khot yang beredar di wilayah Benua Hindia sampai saat ini adalah Mushaf yang banyak di cetak oleh penerbit Diponegoro.

Ini hanya gambaran secara umum, untuk lebih detailnya bisa merujuk ke makalah-makalah yang telah saya sebutkan di atas dan berbagai karangan Dr Syafaat Rabbani dan ulama lainnya lainnnya.

Untuk  Lebih detailnya Pembaca bisa merujuk juga ke kitab induknya yaitu ke kitab Al-muqni atau syarah-syarahnya,Tetapi Pembahasan yang aplikatif sesuai langsung pada mushaf cetaknya dapat di rujuk di Rasm Mushaf Matba'ah Taaj Diraasah Naqdiyah Muqaaranah, Oleh Dr syafaat Rabbani, Al-alif al mukhtalaf fiha bainal hadfi wal isbati fil masohifil mathbuah oleh Dr sayyid farghal ahmad, dan dowahiru rasm al mushaf fiha baina masohif al masyariqoh wal masohif al maghoribah oleh Dr syafaat rabbani dan buku lainnya. wallahu a'lam 

Insya allah baik makalah Dr. Syafaat Rabbani atau Dr Ahmad kapan-kapan akan saya bahas disini. Karena dengan kita mengetahui isi dari pembahasan ini kita juga akan mengetahui, metoda yang dipakai pada penulisan Mushaf Standard Kementerian Agama Republik Indonesia.atau juga Mushaf yang berbeda dari Mushaf Standard Madinah.
Tulisan dalam blog ini saling terkait agar lengkap, bisa dibaca naskah yang lainnya juga.


Selasa, 13 Juni 2017

MENGENAL ULAMA DALAM BIDANG RASM AL QURAN BAGIAN 3



MUSHAF DI WILAYAH MAGHRIB AL AROBIYAH 

Mushaf cetak yang berada di wilayah Maghrib(Arab Maghrib) dalam ilmu al quran sering di sebut dengan istilah Maghrib Adna dan Maghrib Aqso, Adna sekarang adalah libiya dan Tunisia dan Magrib Aqso sekarang meliputi Wilayah ujung  Muritaniya,Maroko,Al Jazair, Terkadang Sudan juga masuk didalamnya Termasuk Andalusia pada saat zaman Kholifah  Bani Umayah sering di juga di masukkan kedalam Madrasah Maghrib, tetapi di Andalusia sendiri Madrasah Andalus cukup banyak dan wilayah Afrika lainnnya.

Diwilayah Maghrib mushaf cetak dan banyak digunakan adalah riwayat Imam Warasyy dan Imam Qolun Mushaf ini selain banyak di cetak di Maghrib Juga di cetak di Mujama Malik Fahd, mushaf dengan riwayat  bacaan Imam Warasy menggunakan metoda Imam Abu Dawud secara umum hanya saja ada beberapa perbedaan dengan Mushaf Masyriq yang menjadikan Imam Abu Dawud sebagai rujukan utama artinya dalam penulisan kalimat kadang berbeda, hal ini oleh karena adanya Tahrirooot dari para ulama mutaahirin terhadap kitab  ’Muhtasor Attabyiin Lihijail Tanziil’’  yaitu perubahan-perubahan terhadap hal hal yang di diamkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitabnya, ulama yang memberikan pandangan ulang terhadap apa yang di diamkan oleh Imam Abu Dawud ini adalah Imam Abu Hasan Ali Bin Muhammad Al Balanasi, (W.567 H) dengan kitab Al Munshof Fi Hijail Mushaf, kalau pada pandangan sebelumnya bahwa apa yang di diamkan oleh Imam Abu Dawud menurut para ulama dihukumi  Isbat atau di tetapkan penulisannnya ,maka dalam hal ini Imam Al Balanasi Menghadf atau membuang  penulisannnya seperti hadf atau Isbatnya penulisan alif pada huruf yang di baca Mad Alif ( penetapan penulisan huruf alif) metoda penulisan ini secara umum di sebut Madhab Maghrib . (metoda yang di pakai di wilayah negeri-negeri muslim bagian barat Arobiyah). 

Sehingga secara umum bahwa di wilayah Maghrib ini memadukan  antara Imam Abu Dawud dan Imam Al Balnasi, seperti halnya mushaf riwayat Imam Warasy dari Nafi Al Madini yang beredar di wilayah Maghrib saat ini atau yang masyhur dengan istilah mushaf Muhammadi. pendapat lain juga menyatakan bahwa yang menjadi rujukan dalam mushaf maghrib adalah kitab Al Muqni Imam Abu Amr Addani, ketika terjadi perbedaan dengan Imam Abu Dawud atau sering di sandarkan dengan istilah mengikuti ulama wilayah Maghrib dan ulama Andalusia tetapi pendapat ini masih menjadi perbedaan karena pernyataan metoda Imam Addani secara khusus di Maghrib hanya di pakai diwilayah Maghrib Adna atau sesuai kitab Al Muqni secara Mutlaq. metoda yang di pelopori Imam Al Balnasi ini sering juga di sebut Madrasah Imam Abu Dawud Al Muharoroh .

Wilayah Maghrib bagian Adna yaitu libiya mushaf cetak yang di gunakan adalah mushaf dengan riwayat bacaan Imam Qolun dari Nafi Al Madini  menggunakan metoda Penulisan Imam Abu Amr Addani,  dengan rujukan kitab Al Muqni Fi Rasmil Masohifil Amsoor  Keterangan ini bisa kita lihat pada  lembar halaman tambahan atau Ta’rif Bihadal Mushaf, mushaf cetakan libiya dikatakan bahwa penulisan ini disandarkan kepada Imam Abu Amr Addani secara mutlaq. Mushaf ini adalah mushaf resmi Jumhuriyah Islamiyah Libiya.

Sebagai gambaran dalam halaman tambahan ta’rif bihadal mushaf Mushaf cetakan Maghrib selalu tercantum kata

Dan penulisan huruf-huruf  pada al quran ini adalah apa yang di riwayatkan oleh para ulama-ulama rasm dari Mushaf Usmani yang beliau jadikan rujukan untuk wilayah Madinah ,hal ini di di nukil /sandarkan oleh ulama-ulama ahli Andalusia dan Maghrib,dan dari mushaf yang Imam Nafi Asshsiy sebagaimana di nukil dari muridnya Al Ghozzi Bin Qois Al Qurthubi (W 199 H) yang beliau memperlihatkan mushafnya kepada mushaf Imam Nafi sebanyak  13 kali(membandingkan) ,dan bacaan tersebut /bacaan Imam Nafi termasuk bacaan Imam Malik sehingga secara fiqih dan bacaan quran wilayah Maghrib mengikuti Imam Malik….dan seterusnya .

PENGGUNA MUSHAF
Sampai sekarang mushaf ini masih tetap digunakan dan dicetak diwilayah Maghrib secara umum (Aqso)  yang masih terkenal adalah Mushaf Muhammadi Riwayat Imam Warasy dan juga wilayah Libiya (Adna) Menggunakan riwayat bacaan Imam Qolun dan sebagian besar wilayah Tunisia juga menggunakan bacaan Imam Qolun ini. jadi bisa kita ketahui bahwa wilayah maghrib selain menggunakan metoda penulisan Saikhoni juga di pelopori oleh ulama lainnnya sebenarnya wilayah maghrib bahasannya cukup panjang karena nantinya selalu di kaitkan dengan wilayah Andalusia,wallahu a’lam 

Bersambung ke ...

MUSHAF WILAYAH BENUA HINDIA,INDONESIA,

Jumat, 09 Juni 2017

MENGENAL ULAMA DALAM BIDANG RASM AL QURAN BAGIAN 2


MENGENAL ULAMA DALAM BIDANG RASM AL QURAN BAGIAN 2

MUSHAF DI WILAYAH MASYRIQ AL AROBIYAH 

Mushaf masyriq cetakan modern saat ini kita ambil contoh adalah mushaf yang di cetak di Mujama Malik Fahd Saudi Arabia atau sering di sebut dengan Mushaf Madinah dari mana Rujukan Mushaf ini di ambil? berikut sedikit Ringkasan penjelasannnya.

Pada wilayah ini Mushaf di tulis dengan  metoda Imam Abu Amr Addani dengan kitab Al Muqni Fi Rasmil Masohifil Amsoor (W 444 H) dan Imam Abu Dawud Sulaiman Bin Annajah (W.496 H).  dengan rujukan kitab  ‘’Muhtasor Attabyiin Lihijail Tanziil’’ dengan merojihkan Imam Abu Dawud ketika terjadi perbedaan dari keduanya, kedua ulama rasm ini sering di sebut dengan Saikhoni Firasmil Qur’an. pada ahirnya adalah bahwa wilayah Masyriq pada umumnya menggunakan metoda Imam Abu Dawud, metoda penulisan mushaf dengan rujukan ini sering disebut dengan nama Madzab Masyriq( kesepakatan ulama wilayah Timur Negeri Arab)  karena metoda-metoda ini di pakai pada madrasah-madrasah rasm di wilayah Masyriq.

Untuk wilayah masyriq dengan metoda Imam Abu Dawud dengan kitab ‘’Muhtasor Attabyiin Lihijail Tanziil’’  ini sering di sebut juga Madrasah Imam Abu Dawud Al Atsary hal ini untuk menunjukkan bahwa rujukan utamanya adalah  Imam Abu Dawud Annnajah, karena pada ahirnya nanti wilayah Maghrib juga memakai metoda Imam Abu Dawud ini dalam penulisan mushafnya, hanya saja ada beberapa perubahan terhadap apa yang di diamkan oleh Imam Abu Dawud yang di sebut dengan Madrasah Imam Abu Dawud Annajah Al Muharroroh yang di pelopori oleh Imam Abu Hasan Ali Bin Muhammad Al Balanasi (W 567 H) dengan kitab rujukannnya Al Munshof Fi Hijail Mushaf.

Pada Mushaf Masyriq dengan rujukan ‘’Muhtasor Attabyiin Lihijail Tanziil’’ jika ada huruf yang di diamkan oleh Imam Abu Dawud berarti secara hukum oleh para ulama rasm di hukumi Isbat(di tetapkan adanya) sebagaimana telah di nyatakan oleh para pensyarah atau penulis kitab setelahnya yang mengikuti metoda Imam Abu Dawud seperti Imam Al Khoroz (W 718 H) ( Muhammmad Bin Ibrahim Al Umawy ) dengan kitab Mawariduddoman Fi Rasmil Wa Dobti Ahrufil Quran, dan syarah-syarahnya At-tibyan Fi Sarhil Mawarid Addoman oleh Imam Abu Muhammad Bin Ajatho (W 750 H), Tanbihul Atsaaan Ala Mawariduddoman oleh Imam Abu Ali Arrajraji W 899 H, dan Imam Al Maroghini (W 1349 H) dengan kitab Dalilul Khoiron Syarhul Mawariduddoman .

Ulama yang  mengambil atau mengadopsi Metoda Masyriq (secara umum Imam Addani dan Imam Abu Dawud)ini pertama kali adalah Imam Abu Ied Ridwan Bin Muhammmad Al Mukholaty (W 1311/1313 H), yang beliau tulis atau diaplikasikan pertama kali secara keseluruhan dalam sebuah mushaf  pada tahun (1308 H ) di Mesir yang di kenal dengan Mushaf Mukholati yang di teliti dan di periksa oleh  Syaikh Muhammad Bin Ali Bin Kholaf Al Husaini Al Hadad (W 1357 H). mushaf ini kemudian di cetak oleh pemerintah Mesir tahun1342 H dibawah pengawasan Syaikh Kholaf Al Husaini  yang kemudian di kenal dengan istilah mushaf Al Amiri (lihat di pembahasan istilah Mushaf Al Amiri dan Mushaf Mukholaty) atau di kitab-kitab

Tetapi kalau kita melihat pada Mushaf Mukholaty tulisan yang pertama seperti dalam penulisan kata Assirooto pada surat Al Fatihah penulisannnya adalah dengan Mengisbat Alif sebagaimana Metoda Imam Addani bahwa  kata Assirooto secara wazan mengikuti wazan Fiaalun yang pada cetakan selanjutnya bahwa kata Assirooto dihadf dalam penulisan Alifnya, hal itu setelah di periksa ulang oleh Syaikh Kholaf Al Husaini.dan dapat kita lihat pada mushaf cetakan wilayah Arab Masyriq kata Assirooto pada surat Al Fatihah Alifnya di hadf.

Dengan Metoda ini pula mushaf riwayat Imam Hafs An Ashim  kemudian di cetak di wilayah Saudi, Syam dan Iraq karena sebelumnya di wilayah Iraq sendiri menggunakan mushaf zaman Turki Utsmani atau di kenal Mushaf Baghdad( Mushaf Imlai), dari Mushaf Mukholati ini  sehingga sekarang kita kenal dengan istilah Mushaf Madinah cetakan Mujama Malik Fahd. Dibelakang mushaf ini selalu di sertai Dalilul Ilmy dalam keputusan Lajnah Pentashihan Mushaf Standar Masyriq baik yang di gawangi oleh Dewan Ifta Wal Buhuts Mesir atau lajnah dari Mujama Malik Fahd sendiri pada Bab Ta’rif Bihadal Mushaf di nyatakan bahwa metoda penulisan mushaf ini adalah metoda Imam Abu Amr Addani dan Imam Abu Dawud Annajah dengan merojihkan Imam Abu Dawud dari Imam Addani ketika keduanya terjadi khilaf  atau bahkan mengambil metoda selain dari keduanya.wallahu a’lam 

PENGGUNA MUSHAF DENGAN METODA INI

Pengguna Mushaf dengan rujukan kitab ini tersebar di Negara arab bagian Timur (istilah yang dipakai ulama quran ) secara geografi yaitu wilayah yang sekarang pada era modern meliputi daerah Timur Tengah dari Laut Tengah bagian barat (Bahrul Abyad) sampai wilayah Asia bagian barat, yang terdiri dari Syam (Palestine, Jordania, Libanon, Suriyah) +Iraq (Hilalu Hasib), ditambah Sibh  Jazirah Arabiyah, yaitu  Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar Bahrain, Kesultanan Oman, dan Yaman di Tambah Mesir dan Sudan. Dahulu kala hanya di kenal dengan istilah Kuffiyah, Basriyah, Hijaziyah, dan Syami atau secara umum hanya ada istilah Arab Masyriq dan Arab Maghrib.
 

Bersambung ke 

MUSHAF DI WILAYAH MAGHRIB AL AROBIYAH