Senin, 27 Juni 2016

ISTILAH-ISTILAH TANDA BACA DALAM MUSHAF STANDAR MADINAH

ISTILAH-ISTILAH TANDA BACA DALAM MUSHAF STANDAR MADINAH


1.Sifr Mustadir( الصِّفر المستدير) symbol (         ) yaitu bulatan kecil yang di letakkan di atas huruf ilat untuk menunjukkan adanya tambahan huruf pada penulisan, tetapi huruf itu tidak diucapkan baik ketika wasal atau waqaf/ secara gampangnya tidak boleh di baca panjang ,jumlah sifr mustadir ini dalam Al-quran cukup banyak sekali, berbeda dengan sifr mustatil sebagai penanda alif, pada mustatil yang dibahas lebih kecara baca alif sehingga biasa dikenal dengan (al-alifat assab’u)

Contoh:
2.Sifr Mustatil Qoim (الصِّفر المستطيل القائم) symbol (         ) yaitu bulatan lonjong diatas huruf alif setelahnya huruf hidup/berharokat,  tanda ini menunjukkan adanya penambahan penulisan dan di baca pendek pada saat wasal (bersambung) dan di baca panjang  ketika waqaf. Sifr lonjong penanda ini hanya dipakai untuk menandai pada huruf alif, Dalam qiroah Imam Hafs masyhur disebut dengan Al alifaat assabu (alif-alif yang tujuh) walaupun dalam al quran alif ini tidak hanya berjumlah tujuh, terutama pada alif dalam kata Ana, tetapi secara garis besar berjumlah 7, akan saya bahas lebih lengkap nanti insyaallah secara khusus pada bahasan alif-alif dalam al quran.

Contoh: 

3.Sukun (السكون) dengan symbol () bentuk Ro'sul Kho’ tanpa titik,sukun sendiri di gunakan untuk menunjukkan suatu huruf yang pengucapannnya secara khofif atau ringan oleh karenanya pemakaian symbol sukun ro’sul kho di ambil dari singkatan khofif( خفيف (   

Contoh:

4.Mim Kecil (    ) adalah pengganti harokat ke dua dari huruf yang berbunyi nun, nun yang di maksud adalah tanwin karena tanwin sendiri adalah bagian dari pengganti huruf nunsukun.atau juga terletak di atas huruf nun yang berharokat sukun ,yaitu sebagi pengganti sukun.

Contoh:
5.Tanwin ( Domatain, Fathatain, Kasrotain) () dengan penulisan secara تركيب (sejajar atas bawah) menunjukkan bacaan tersebut Idhar (jelas).
Contoh:
Sedangkan untuk yang tatabu  تتبع susunannya (atas bawah beriringan) (    ) dan di ikuti huruf tasdid pada kalimat selanjutnya (setelah tanwin) menunjukkan Idghom  Kamil (sempurna).
Contoh:
Dan tanwin yang  Tatabu yang tidak di ikuti huruf bertasdid  menunjukkan Idghom Naqis(tidak sempurna)
Contoh 
atau menunjukkan bacaan Ikhfa ,
Contoh
 
6.Ahrufissoghiroh( Huruf-Huruf Kecil) terdiri dari Alif,Ya,Wawu Nun,Huruf-Huruf Ini pada mushaf Usman Bin Affan Matrukah ( tidak di tulis) tetapi wajib di ucapkan 
Contoh

Dan para ulama terdahulu untuk memudahkan cara membacanya mereka menulisnya dengan huruf kecil dan di beri warna merah.
7.Huruf Sin Kecil symbol ( س ) jika terletak di Bawah huruf Shod (  ص )() maka  yang mashur adalah di baca dengan huruf Shodص)),sedangkan jika terletak di Atas huruf shod (  ص )() maka lebih utama di baca dengan huruf sin ( س 
8.Tanda Mad (   )  di letakkan diatas huruf menunjukkan wajibnya di baca panjang /di tambahnya panjang pad mathobiinya mad aslinya sehingga dari 2 harokat menjadi 5/6 harokat.

 ,
9.Tanda Bacaan Imalah  (   ) terletak di bawah huruf Ra (    ) menunjukkan imalah fathah ke kasroh,dan imalah alif ke ya,kalau zaman dahulu tanda ini berupa titik bulat  merah.
Contoh surat hud ayat 41
Secara Umum Imalah adalah:
Memiringkan pengucapan fathah ke kasrah dan pengucapan Alif ke Ya’ tanpa pengubahan penuh, dan isyba‘ yang berlebihan. Imaalah ini adalah Imaalah murni yang juga dinamai dengan Idhjaa‘. Satu-satunya kata yang dibaca dengan Imaalah pada riwayat Hafsh dari 'Ashim adalah  (مَجْرَيهَا )pada firman Allah: (وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَيهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ )(Hud: 41). Di situ fathah Ra’ dimiringkan hingga mendekati bunyi kasrah, dan Alif dimiringkan hingga mendekati bunyi Ya’. Tanda yang menunjukkan hal itu adalah titik besar yang tengahnya berlubang di bawah Ra’dengan bentuk tertentu, demikian: di bawah ra’ titik kosong di tengah dengan bentuk tertentu (




Tanda  (    ) ini juga di pakai untuk tanda bacaan Isymaam  pada kalimat Surat Yusuf ayat 11  (     ) ,yang di letakkan di ahir huruf mim sebelum nun musaddah.   (      ) hal ni menunjukkan di baca Isymaam

Secara Umum Isymaam adalah:

Melekatkan dua bibir seperti orang yang hendak mengucapkan dhammah tapi tanpa suara. Dalam riwayat Hafsh, Isymaam hanya terjadi pada kata “تأمنا” dalam firman Allah: (مَا لَكَ لا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ )(Yusuf: 11). Dilekatkannya dua bibir saat mengucapkan nun bertasydid ini untuk menunjukkan bahwa nun pertama adalah dhummah dan diidghamkan (dileburkan) ke nun kedua, aslinya adalah (تأمَنُنَا )Tanda Isymaam adalah titik besar yang berlubang tengahnya dengan bentuk tertentu di atas akhir mim, sebelum nun bertasydid,:

Adapun Isymaam yang khusus untuk waqaf (berhenti) adalah melekatkan dua bibir pada saat mengucapkan huruf yang berbaris dhammah dan marfu‘ ketika berhenti padanya. Misalnya pada kata نَسْتَعِينُ dalam firman Allah إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (Al-Faatihah: 5) setelah menyukunkan nun karena waqaf.


10.Nuqtoh Mudawwaroh Masdudah نقطة مدوّرة مسدودة ( Titik Bulatan Hitam Penuh) symbol (     ) yang di letakkan diatas huruf hamzah kedua sebagaimana dalam firmannnya    (   ) hal ini untuk menunjukkkan bacaan Tashil baina-baina (yaitu antara hamzah dan alif, dan alif kedua disamarkan menyerupai huruf Ha)

11.Huruf Sin  (  س ) yang  terletak diatas huruf ahir pada sebagian kalimat menunjukkan bacaan Saktah pada bacaan tersebut pada saat wasal dengan kalimat selanjutnya.berhenti sejenak dengan tidak adanya pengambilan nafas. Seperti



12. Tanda (      ) menunjukkan Awal Juz atau Awal Hizb.
13.Tanda (     ) tereletak  pada ahir ayat menunjukkan adanya bacaan Ayat Sajdah dan untuk kalimat yang menunjukkan ayat sajdah biasanya di beri Garis Diatas Kalimatnya.

 
14.Hamzah Wasal (  ) hamzah dengan kepala huruf ص ( ) dari kata (صل) tidak di baca ketika wasal/berada di tengah kalimat,untuk memulai bacaan alif ini tetap dilafalkan.



15.Hamzah Qotho ( ) hamzah dengan kepala huruf ع( ) dari kata ( )



16.Alif Kecil /Khonjariyah  (     ) tanda yang di pakai untuk pengganti huruf alif yang menandai bacaan mathobii/panjang seperti Alif ini dibaca panjang 2 harokat .

Untuk Pembahasan lengkap tentang Sifr Mustadir Atau Mustatil Qoim, pembahasan lebih lengkapnya pada Bahasan Hukum Alif Yang 7 menurut Toriqoh Syatibiyah ( Pada Blog Ini) 
Insyaallah akan dibahas Panjang khusus tentang Alif-alif dalam al quran yang secara garis besar alif ada 30 judul alif. (alif dan jenis-jenisnya dalam al quran )




21 komentar:

  1. assalamu'alaikum, saya minta izin untuk menjadikan 2 tabel sifr jd bagian dari diktat tahsin saya, kalau di izinkan saya akan pakai, kalau tidak boleh akan saya hapus dari diktat

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah, ana akan cantumkan nama antum di bawah tabel

      Hapus
    2. waalaikumsalam silahkan kalau kalau ada manfaatnya, sebenarnya kalau mau dicantumkan Rujukan bisa mengambil rferensi al-quran cetakan Madinah(Mujama Saudi), Mesir(Mushaf Amiri), atau Syiria(darul ghautsan atau darus-syamiyah) dan yang lain,pada Halaman belakang Mushaf ada Ta'rif bihadal Mushaf atau Istilahatul mushaf wa dobt, bisa dirujuk, jadi ga dicantumkan nama ana ga apa-apa ustad.

      Hapus
    3. Kalau Mau Merujuk Ke Kitabnya Langsung Bisa dirujuk Al muhkam Fi Nuqotil Mushaf Karya Imam Abu Mar Ad Dani, Ushulud Dobti Imam Abu Dawud Annajah, dan yang Komplit dan Baru Adalah Addobtul Mushafiy Nasaatuhu Wa tatowuruhu oleh Dr. Abduttawab Mursy Hasan Akrat(kalau ga salah buku ini sudah ada yang nerjemahkan di Indonesia)

      Hapus
    4. Untuk Pembahasan sifr bisa dirujuk juga ke pembahasan hukum alif yang 7 dalam mushaf, menurut Imam Abu Amr Addani dari Thoriqoh Syatibiyah (dalam blog ini)

      Hapus
  2. tulisannya bagus...tapi sayang, gak bisa dicopy

    BalasHapus
  3. Syukron ustadz. Saya pernah belajar tentang sifr ini dulu sekitar tahun 2005. Tapi hanya sekilas. Dan saya bimbang karena lupa dibaca panjang atau pendeknya. Terus saya tanya pada anak-anak saya yang sekolah SMPIT pesantren. Ndak ada yang tahu. Akhirnya saya ketemu di sini. Jazakumullaah khoir.

    BalasHapus
  4. MasyaAllah.... Sangat bermanfaat tulisannya. Jazakumullahu khaeran

    BalasHapus
  5. Jazakumullaah khayr.Ijin copas Ustadz

    BalasHapus
  6. الحمدلله ، جزك الله خيرا

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah, Jazakallahu khair. Ilmu yang amat bermanafaat, disampaikan begitu mendalam. Sukar mencari penerangan sebegini. Semoga Allah swt merahmati ustaz dan keluarga, memberi kesihatan yang baik, dipermudahkan segala urusan dan dilepaskan dari segala kesempitan.

    BalasHapus
  8. Jazakallah khoir Ustadz ilmunya. Sangat bermanfaat mohon ijin untuk melengkapi buku tahsin ana. Semiga Allah selalu merahmati ustadz dan keluarga dan di permudah segala urusan

    BalasHapus