المقنع فـي معرفة مرسوم المصاحف أهل الأمصار
Kitab yang cetak dan beredar hari ini diberi nama oleh para
pentahqiq manuskrip dengan nama Al Muqni’ Fi Ma’rifati Marsumi Masohifi Ahlil
Amsoor. dalam Fahrasat diberi judul Al Muqni’
Fi Ma’rifati Hijaul Masoohif Wa Nuqotiha’’terdiri dari beberapa jilid
Syaikh Humaitu dalam Mu’jam Mualafat beliau mengutip penutup kitab Al
Muqni’ bahwa kemungkinan Imam Abu Amr Addani merubah namanya dari Al Muqni’
menjadi Hija’ Fil Masoohif. Wallahu a’lam
Ada beberapa keterangan dari para ulama bahwa Al Muqni’ yang
beredar dan dicetak hari ini adalah Al
Muqni’ Soghir, dan Al Muqni Besar atau Al Muqni’ Kabir atau nama lainnya kitab At
Tahbiir Limadhabil Quro’ Fil Waqfi Alal Marsum, tetapi Syaikh Humaitu dalam Mu’jam,
kitab At Tahbir kitab tersendiri, Al Muqni Soghir dan Al Muqni Kabir berbeda
kitab dan beliau mengatakan bahwa bahwa Muqni Soghir hanya 40 lembar sementara Muqni
Kabir berjumlah 80 lembar, Imam Abu Amr kadang mengutip Muqni Kabir dalam Al
Muqni dalam cetakan yang hari ini kita baca.
Berkata Imam Al Khoroz: Abu Amar Addani punya dua kitab Al Muqni, Muqni
Besar dan Kecil. imam Syusyawi
mengomentari dengan bahwa kitab rasm yang paling utama Al Muqni’, kitab ini dikenal dengan lafaldz Al Muqni
yakni Muqni Kabir yang terdiri 80 lembar berukuran kecil dan menurut beliau
bahwa yang dicetak hari ini adalah Muqni Kabir wallhu a’lam ,
Ibnu Ajatho menyebutkan dari gurunya Imam Khoroz bahwasannya Al
Muqni’ yang berada ditangan kita saat ini adalah Al Muqni’ Kabir yang terdiri
dari 40 lembar.
Pembahasan ini saya sarikan dari makalah “Madrasah Imam Ad Dani Fi
‘Ilmi Rasmil Mushaf Wa Dobtih” secara
Singkat.
1.SUMBER RUJUKAN PENULISAN KITAB AL-MUQNI’
Dalam penulisannya Kitab Al Muqni' ini, Imam Abu Amr menyadandarkan
kepada
1.ARRIWAYAH (Riwayat-riwayat bersanad yang sampai kepadanya)
2.AL MASOHIF AL QODIMAH atau masohif-masohif Amsor (mushaf-mushaf
terdahulu yang samapi kepadanya dan beliau memberikan pandangan terhadap perbedaan
pada mushaf)
3.AN NAQLU AN AIMAH( keterangan langsung dari para ulama yang pada
zamannya)
4.AL MUSONAFAT (kitab-kitab rasm quran karangan para ulama pendahulu )
1. Secara riwayat(Sumber Riwayaat)
Imam Abu Amr Addani’ dalam penulisan Muqni’ atau Dobt menyandarkan
antara riwayat qiroat quran para imam dan juga riwayat rasm, sebagai dasar
qiroat quran itu maqbul.
Imam Abu Amr dalam menulis Al Muqni’ dan Dobt ( Muhkam )
menyandarkan kepada 16 syaikh diantaranya:
1.Ibrahim Bin Khotob Al Lumai Al Andalusi
2. Ahmad Bin Ibrahim Bin Faroos Al Makki ( Ahmad Bin Ibrahim Bin
Ahmad Bin Ali Bin Faros Al ‘Abqosi Al Makki Al Athor , Abu Hasan seorang musnid
wilayah hijaz, beliau meriwayatkan dari abdurahman bin Abdullah al muqri’ , dan
Muhammad al juzai, juga abu nashir assajzi, dan para ulama lain.
3.Ahmad Bin Umar Al Juzai
4.Kholaf Bin Ibrahm Bin Muhammad Al Haqqoni
5.Kholaf Bin Ahmad Bin Hasyim Al ‘Abdari
6.Said Bin Utsman An Nahwi
7.Salimun Bin Dawud Al Qurowi
8.Thohir Bin Abdil Mun’imbin Ghulbun
9.Abd Bin Ahmad Bin Muhammmad Bin Abdillah Bin Muhammad, Abu Dzar
Al Harowi Al Maliki
10.Abdurohman Bin Abdillah Bin Kholid Al Farohidi
11.Abdurohman Bin Utsman Bin Afan Al Qusyairi
12.Abdul Malik Bin Al Hasan
13.Ali Bin Muhammad Bn Abdillah Arub’i Al-Hariri , Abu Hasan Al Qurowi
14.Abu Fatah Faaris Bin Ahmad Al Himshi
15.Muhammad Bin Ahmad Bin Ali Al Kaatib Al Baghdadi
16.Yunus Bin Abdillah Bin Mughits Bin Shofar Al Qurthubi Al Qoodhi, Kuniyahnya Abu Walid, dikenal dengan
Panggilan Ibnu Ashofaar
Imam Abu Amr Addani selalu mendahulukan riwayat dibanding dengan
yang lain. Beliau berkata
"وتتبعتُ أنا
ما بقي من
هذا الباب في
مصاحف أهل المدينة
والعراق الأصلية القديمة
إذ عدمتُ النص
في ذلك"
Ungkapan yang dipakai dalam
membawakan riwayat ini diantaranya
"أخبرني أيضًا بعامة هذا الفصل خلف بن خاقان, عن محمد بن عبد الله, عن أصحابه, عن محمد بن عيسى"
Juga kadang menyebutkan para
masyayikhnya baik yang berada di negerinya atau diluar wilayahntya, juga kepada
ayah dan kakeknya.
ومن طريقته: التفنن في إيراد أسماء شيوخه, فتارة يذكر شيخه منسوبًا إلى بلده, وأخرى إلى أبيه, وثالثة إلى جده, وهذا مسلك مشهور عن الإمام الداني.
juga ungkapan lain jika apa yang diungkapkannya memungkinkan terjadi kesalahan atau tidak ada data yang memastikannya
ومن طريقته: تعقّب ما يرويه إن كان متضمّنًا لخطأ, كقوله: "ولا نعلم أن ذلك كذلك في شيء من مصاحف أهل الأمصار, والذي حُكي عن الفرّاء غلط من الناقل
Lanjut ke Bagian 2...Sumber Mushaf .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar