ISTILAH-ISTILAH TANDA BACA DALAM AL QURAN DAN
BENTUKNYA.(DOBT)
1.SUKUN
Pengertian Sukun.
Sukun menurut Ibnu Yais
dalam Sarhul Mufasol 9/67 berarti tidak ada pengucapan
/gerakan artinya tidak ada ucapan suara yang menyerupai suara tertentu (
tidak ada ucapan secara jelas sempurna pada suatau huruf).
Pertama
Sukun adalah tanda bulat di atas huruf untuk
menunjukkan tidak adanya bacaan pada huruf tersebut ,disebut sukun karena tidak
adanya suara yang di bunyikan secara sempurna pada huruf yang di
tandai.(tenang).
Kedua
sukun juga berarti lawan dari harokat atau
huruf hidup(dalam ucapannnya di ucapkan bunyi huruf secara sempurna) atau bisa
di katakana huruf yang tidak ada tanda Fathah/Fathatain Domah/Domatain
Kasroh/Kasrotain maka huruf tersebut di anggap sukun /mati
Sukun adalah tanda diantara Dobt lain
yang di gunakan setelah fathah kasroh,domah.dan sukun ini baru terahir
di pakai dan hari ini kita kenal sukun pada mushaf bentuknya( ) sebagimana pada
Mushaf Standar Madinah.
Para Ahli Nuqot Iraq tidak
membuat tanda apapun untuk huruf yang di baca sukun karena pada asalnya sukun
adalah lawan dari Muharik(huruf Hidup),sebagaimana yang di katakan Imam
Addani dalam Al Muhkam hal 65 dan juga Imam Attunisi/Attanasi
Dalam Attiroz 97.akan tetapi para jumhur nuqot baik Masyriq Atau Maghrib
membuat dan menggunakan tanda pada huruf yang di baca sukun ,hal ini untuk
membedakan huruf Muharik dari huruf lainnya,sebagaimana yang di pakai Imam
Kholil dan Sibawaih tanda sukun menggunakan tanda atau alamat kepala
huruf Kho tanpa titik di ambil dari kata ( خفيف)
sebagaimana keterangan dalam Al Kitaab Imam Sibawaih hal 169 jilid 4
juga Imam Addani dalam Al Muhkam halaman 7 dan 51 dan Imam Abu
Dawud dalam Ushul Addobti hal 47.
BENTUK TANDA SUKUN .
Dalam Al Muhkam Imam Addani menyebutkan
yaitu
1.Jarroh
Ufuqiyah diatas huruf
sukun,ini adalah Madhab Andalusia
Bentuk ( ) Jarroh
Ufuqiyah atau Jarroh Sughro tanda ini seperti huruf alif yang
terbentang.Imam Abu Aswad Adduali pada saat itu hanya membuat tanda Dommah,Fathah,Kasroh,dan
belum membuat tanda bentuk sukun selanjutnya para murid dari Imam Abu Aswad
membuat tanda untuk menandai huruf yang di baca sukun dengan bentuk ( ) berkata Imam Abu Amr
di negeri kami (wilayah Andalusia) sukun dengan bentuk ini ( ) sudah
sering di pakai sekarang atau dahulu.dan ini berlangsung sampai ahir kekuasaan
Daulah Bani Umayah-Daulah Abbasiyah dalam beberapa peninggalannnya.
2.Bulatan Kecil di atas huruf(Daroh Soghiroh)
( ),tanda bulatan ini biasa di pakai oleh Ahli Hisab Arab ,Ahli Nahwu,bulatan
ini bermakna sifr ( صفر) yang artinya nol ( 0
),tanda ini biasa di pakai oleh ulama Madinah Ahli Nahwu untuk penulisan dalam
kitab-kitab seperti Imam Sibawaih dan para sahabatnya (selain pada
mushaf) dengan di warnai warna merah. mushaf dengan tanda sukun ini masih di
pakai di wilayah besar Maghrib pada mushaf mereka .seperti pada Mushaf Muhammadi.di
wilayah Maghrib.
Contoh Mushaf Dengan Sukun Bulat
Mushaf Muhammadi Mushaf Jamahiriyah Libiya
Mushaf Ibnu Bawab
Mushaf Turki/Iraq Khotot Hafidz Usman
Contoh Mushaf Dengan Sukun Bulat
Mushaf Muhammadi Mushaf Jamahiriyah Libiya
Mushaf Ibnu Bawab
Mushaf Turki/Iraq Khotot Hafidz Usman
Imam Abu Dawud Bin Sulaiman Annajah menjadikan dan menetapkan tanda huruf sukun
dengan bulatan seperti huruf nol ( o ) yang di pakai Ahli Hisab penduduk
arab.sebagaimana dalam kitabnya Ushul Adobti Hal 46.Imam Sibawaih dan
Imam Kholil serta pengikutnya menggunakan tanda kepala huruf kho dari
kalimat khofif sebagaimana juga keterangan Imam Abu Dawud dalam kitab
yang sama.
Imam Attunisi dalam Attiroz
hal 95-96 berkata alamat sukun menggunakan Daroh(bulatan
seperti angka nol adalah mengikuti pilihan Imam Abu Dawud yang
mengikuti pendahulu kota nabi di medinah karena kebanyakan penduduk
madinah menggunakan tanda itu.walaupun disana juga ada tanda sukun yang lain
akan tetapi tidak di bahas oleh para ulama saat itu karena tanda yang lain itu
sudah banyak di tinggalkan .
Para ahli mutaakirin dari
ulama nuqot lebih banyak mengikuti imam abu dawud yaitu menggunakan daroh ( درة صغيرة )- ( ) sebagaimana keterangan Ibnu Wasiq,
Al Jaami 174,Imam Al Ja’bari dalam Jamilah Arbab Al Marosid hal
758.Imam Al Maroghini menyebutkan hal itu di amalkan para mutaahirin sampai
pada zaman kami juga menggunakan tanda daroh tersebut ( Dalilul Khoiron hal
345 atau juga dalam Irsadul Quro Walkatibin Imam Mukholati hal 757 jilid
2.
Mushaf Ibnu Bawab(Baghdad)
yang di tulis pada tahun 391 H juga memakai tanda Darroh ini,dan banyak
keterangan yang menerangkan hal itu pada mushaf-mushaf sejarah sebagimana dalam
Diwan Ibnu Salamah Bin Jandal yang menulis pada tahun 408 H,juga beberapa
mushaf kuno yang berada di Darul Kutub Al Misriyah Di Mesir yang
menggunakan tanda Daroh ini.yaitu mushaf tulisan tahun 599 H,607 H,dan 635 H.
bisa dilihat dalam Majmuah Khotil Arobi hal /no 86 Murtize,dan
banyak lagi mushaf –mushaf lainnya.
Pada mushaf-mushaf Turki juga di
temukan tanda Daroh ( ) pada mushaf sebagaimana mushaf Khotot
Turki Hafidz Usman (w 1110 H) mushaf Hafid Muhammad Amin Rusdi
yang di tulis tahun 1236 H yang di cetak kementrian wakaf Iraq tahun 1386 H
3.Kepala Huruf Kho ( / ) Tanpa titik,yang di ambil dari huruf
awal dari kata khofif ( خفيف) yang berarti ringan ini adalah Madhab
Ahlul Arobiyah yang di pelopori Imam Kholil Bin Ahmad dan muridnya Imam
Sibawaih dan para pengikut keduanya,ada pendapat lain sebagaimana
yang di isyaratkan Oleh Imam Ibnu Darsituwaih dalam Kitabul Kutaab
hal 98 ada keterangan tanda ini bisa jadi juga kepala huruf jim awal dari kata Jazmun
( جزم)-(/)
( huruf jazm),beliau mengisyaratkan pembahasan ini dari kitab Imam Abu Dawud
Annajah dalam Ushul Addobti pada halaman 45.
Ulama Sepakat bahwa yang mashur di kalangan Imam Kholil dan Imam Sibawaih adalah
dari kalimat khofif ( (خفيف.Khofif
yang berarti ringan dalam pengucapannnya, tanda ini mashur di pakai di wilayah Masyriq
( negeri Arab bagian Timur) sebagaimana di sampaikan oleh Imam Abu Amr
beliau mengatakan bahwa penduduk Madinah (Ahli Arab yaitu Imam Sibawaih dan
para murid-murid juga sahabatnya menggunakan tanda ini untuk menandai huruf
mati pada penulisan (Mushaf) tanda ini di mulai pada Imam Kholil Bin Ahmad Al
Farohidi Guru Imam Sibawaih, kemudian di pakai oleh murid-muridnya(Imam
Sibawaih dan para sahabat-sahabatnya) dalam penulisan mushaf dan berlangsung sampai saat ini.
contoh penulisan sukun pada saat itu - - kemudian Tanda sukun berubah hanya tinggal kepala huruf kho
saja ( ) , contoh penulisan dalam mushaf cetakan Madinah
Mushaf Standar Madinah Mushaf Wasaiq Billah Bruneidarussalam
Mushaf Standar Madinah Mushaf Wasaiq Billah Bruneidarussalam
Mushaf Amiri
4.Huruf Ha Terbelah/ Ha Masquqoh ( ) ini
juga adalah Madhab Ahli Arobiyah.
5.Nuqthoh Muroba (titik segi empat) ( )
6.Sukun Tidak Di Tandai (Tidak Di Tetapkan
Dalam Bentuk) sebagaimana ahli rasm wilayah Iraq,.artinya huruf-huruf
sifatnya wasal atau tidak adanya bacaan baik idgham,ikhfa,mad dan lainnnya maka
tidak di tandai sama sekali hal itu menunjukkan tidak dibaca.dan di mushaf
standar depag hampir semua huruf yang sifatnya wasal tidak di beri tanda
sedangkan yang ada hukum tajwidnya tetap di beri tanda sukun.
Mushaf Dengan Tanda sukun Tersendiri
Mushaf_mushaf Di wilayah anak benua Hindia seperti Mushaf Bombay
Kesimpulan
Tanda
sukun dengan alamat atau tanda kepala huruf kho ( ) menjadi sebuah kesepakatan atau sebuah Madhab
dan mashur penggunaannya pada penulisan mushaf ,hal ini bisa di lihat
pada mushaf Al Amiri yang di di tulis pada tahun 1342 H di mana
pada bagian ahir quran pada halaman tambahan di beri keterangan ‘’Wa Uhida…….Menjadi
sebuah Referensi dari dobt Mushaf.
Yang intinya bahwa toriqoh dobt
ini di ambil dari para ulama dobt sebagaimana keterangan dalam kitab Attiroz
Aladobtil Khoroz…milik Imam Attunisi,alamat-alamat dobt dalam kitab
ini sebagai ganti tanda yang di pakai oleh ulama Andalusiyin dan Maghrib
tanda ini adalah tanda yang di pakai Oleh Imam Kholil dan Sibawaih
serta para pengikutnya dari para ulama Masyriq (wilayah Arab timur /
Timur tengah ,Syam dan juga Mesir dan Sudan ) .
Pada mushaf ini (Amiri) juga ada keterangan tentang Ro’sul Kho( kepala kho tanpa titik /) sebagai tanda huruf sukun ,Mushaf Amiri ini mashur di dunia islam,dan selanjutnya di ikuti Lajnah Mushaf Standar Madinah dan sampai hari ini mushaf standar Masyriq di halaman tambahan selalu di beri keterangan tentang Ta’rif Bihadal Mushaf. Mushaf Amiri atau Madinah dalam hal rasm Mengikuti Imam Abu Dawud Annajah dan Imam Abu Amr Addani dan jika terjadi perbedaan pada keduanya lebih memilih atau mentarjih Imam Abu Dawud dari Imam Abu Mar Addani . Wallahu A'lam
Pada mushaf ini (Amiri) juga ada keterangan tentang Ro’sul Kho( kepala kho tanpa titik /) sebagai tanda huruf sukun ,Mushaf Amiri ini mashur di dunia islam,dan selanjutnya di ikuti Lajnah Mushaf Standar Madinah dan sampai hari ini mushaf standar Masyriq di halaman tambahan selalu di beri keterangan tentang Ta’rif Bihadal Mushaf. Mushaf Amiri atau Madinah dalam hal rasm Mengikuti Imam Abu Dawud Annajah dan Imam Abu Amr Addani dan jika terjadi perbedaan pada keduanya lebih memilih atau mentarjih Imam Abu Dawud dari Imam Abu Mar Addani . Wallahu A'lam
MAROJI:
Ushul Addaobti
Wa Kaifiyatuhu Alaa Wajhil Ihtisor.Imam Abu Dawud Annajah
Alamatu Addobti
Fil Masohifi Bainal Waaqi’ Wal Ma;Mul Dr Ahmad Kholid Yusuf Syukri
Mu’jam
Mustolahat Ilmu Qiroat Wal Quraniyah Wama Yataalaq Bihi Dr Abdul Ali Mas’ul
Addobtu Al
Mushafitu Nasaatuhu Wa Tatowuruhu Dr Abdut Tawab Mursi Hasan Akrat
Ijin copas
BalasHapusBaatakallahu fiik...ustadzii. Jazaakallahu khairan sharing ilmunya
BalasHapus