Selain Mushaf Madinah, Mushaf
Standar Anak Benua Hindia (Bombay), dan Maghrib ( Muhammadi Al-asary) ada juga
Mushaf Standar lain yang pernah beredar di wilayah Baghdad dan juga Turki
Mushaf ini terkenal di
Indonesia tahun 70 ke bawah, terutama beredar di wilayah nusantara tepatnya
daerah kekuasaan islam Aceh untuk pertama kalinya, karena saat itu angkatan
Turki Utsmani sudah menjalin kerjasama militer dengan kerajaan Aceh
dan juga kerajaan Mughol di India, di Indonesia al-quran dengan jenis ini di
kenal dengan istilah Mushaf Bahriyah (mushaf Milik angkatan laut Turki
Usmani) atau Mushaf Pojok(Mushaf Hafidz). dan kemudian banyak beredar di
wilayah Kudus (diterbitkan oleh Menara Kudus oleh Kyai Haji M.Arwani ) Mushaf ini di tulis secara Imlai,
mushaf ini juga menjadi salah satu mushaf standar Indonesia (Model Bahriyah
untuk para Hufadz)
Mushaf ini ditulis pada masa
Daulah Turki Utsmani sejak Sulton Muhammmad Al-Fatih dan juga sulton-sulton
sebelumnya dengan khotot Turki bernama Usman bin Ali al Qostantini Nuri
Qoyis Zadah atau yang lebih masyhur dengan nama Hafidz Usman Zadah, beliau
menulis 25 mushaf (W 1110 H).
Pada tahun 1820 M/ 1236 H, oleh Khotot
Haji Al-Hafid Muhamad Amin Rusdi murid dari Khotot Umar Al Wasfi Khoujah wafat
1240 H (1824 M), Menulis ulang mushaf semisal. mushaf ini di beri kode (Qof
13/19) yang di Cetak Maktabah Mutsana di Baghdad di wakafkan oleh istri Sulton
Mahmud Khon II, 1222-1254 H ( 1808-1839 M) dan juga wakaf dari anak perempuan
Sultoh Abdul Aziz Khon I, 1277-1292 H(1861-1876 M) ke sebuah lembaga milik Syaikh
Abu Qosim Junaid Al Baghdadi yang wafat tahun 298 H/910 M ,al
qur’an ini diwakafkan pada tahun 1278 H/1861 M. sehingga pada
perkembangannnya nanti mushaf ini menjadi mushaf Auqof Baghdad atau Iraq dan
menjadi mushaf resmi Kementrian Agama Wilayah Baghdad, kemudian di cetak ulang
lagi di Istambul Turki. dan disebarluaskan oleh kementrian wakaf al quran Iraq-Baghdad
tahun 1386 H/1342 M dan mushaf ini lah yang pada ahirnya mashur di wilayah Bagdad
dan juga Turki, di wilayah Turki sendiri Mushaf ini dikenal juga dengan sebutan
Daar Kinaaar berarti baik dan juga bagus, maksudnya model mushaf ini di
buat 15 baris pada tiap halaman dan pada tiap halaman di mulai dengan ayat dan
di akhiri dengan ayat, juga tiap juz di buat dalam 20 halaman atau 10 lembar dan
mushaf ini dahulu dikhususkan untuk para hufadz (penghafal quran).
Mushaf ini juga pernah di tulis
ulang pada tahun 1932 M/ 1451 H oleh Sayyid Ahmad Khosaru di kota Isbartah
Turki dengan nama Mushaf Tawafuqot karena kata dan kalimat yang sama ditandai
dengan warna merah di sebut mushaf ‘’Mulhaqilbarla’’ yang di terbitkan
oleh ‘’Al Khoiroot Linasr’’di tulis sebanyak 9 buah.
Mushaf dengan tanda baca seperti ini ada
beberapa varian tetapi pada intinya adalah merujuk kemushaf Hafidz Usman
sebagaimana keterangan pada akhir mushaf. Mushaf ini juga termasuk mushaf kuno
yang sering menjadi rujukan dalam ketentuan juz,dll.
Mushaf Tawafuq
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAl,-quran standart turki ustmani ini bisa dibeli di mana ya?
BalasHapusApa perbedaan nya dengan mushaf cetakan Madinah...?? Mohon penjelasannya... Terima Kasih
BalasHapus