Senin, 19 Desember 2016

Sukun Tambahan Bagian 2 (ahir)



 SUKUN 2

    Sukun menurut Ibnu Yais  dalam Sarhul Mufasol  9/67 berarti tidak ada pengucapan /gerakan  artinya tidak ada ucapan suara yang menyerupai suara tertentu ( tidak ada ucapan secara jelas sempurna pada suatau huruf). 

    Para Ahli Nuqot Iraq tidak membuat tanda apapun untuk huruf yang di baca sukun karena pada asalnya sukun adalah lawan dari mutaharik(huruf Hidup),sebagaimana yang di katakan Imam Addani dalam Al Muhkam hal 65 dan juga Imam Attunisi/Attanasi Dalam Attiroz 97.akan tetapi para jumhur nuqot baik Masriq Atau Maghrib membuat dan menggunakan tanda pada huruf yang di baca sukun ,hal ini untuk membedakan huruf Muharik dari huruf lainnya,sebagaimana yang di pakai Imam Kholil Dan  Sibawaih tanda sukun menggunakan tanda atau alamat kepal huruf kho tanpa titik di ambil dari kata ( خفيف) sebagimana keterangan dalam Al Kitaab imam Sibawaih hal 169 jilid 4 juga Imam Addani Dalam Al Muhkam  halaman 7 dan 51 dan Imam Abu Dawud dalam Ushul Addobti  hal 47.

    Tetapi selain tanda kepala huruf kho disana juga ada tanda yang di pakai untuk menandai bacaan sukun pada huruf  dalam penulisan mushaf.

Dalam Al Muhkam Imam Addani menyebutkan yaitu  

1.Jarroh Ufuqiyah diatas  huruf sukun,ini adalah Madhab Andalusia
2.Bulatan Kecil di atas huruf(Daroh Soghiroh),tanda bulatan ini biasa di pakai oleh ahli hisab arab ,bulatan ini bermakna sifr ( صفر) yang artinya nol,tanda ini biasa di pakai oleh ulama Madinah

3.Kepala Huruf Kho,yang di ambil dari huruf awal dari kata khofif yang berarti ringan ini adalah Madhab Ahlul Arobiyah yang di pelopori Imam Kholil Bin Ahmad dan muridnya Imam Sibawaih  dan para pengikut keduanya,ada pendapat lain sebagaimana yang di isyaratkan Oleh Imam Ibnu Darsituwaih  dalam Kitabul Kutaab hal 98 ada keterangan tanda ini bisa jadi juga kepala huruf jim awal dari kata jazmun( huruf jazm),beliau mengisyaratkan pembahasan ini dari kitab Imam Abu Dawud Annajah dalam Ushul Addobti pada halaman 45.

4.Huruf Ha Terbelah () ini juga adalah Madhab Ahli Arobiyah.
Imam Abu Dawud Bin Sulaiman Annajah menjadikan dan menetapkan tanda huruf sukun dengan bulatan  seperti huruf nol yang di pakai ahli hisab penduduk arab.sebagaimana dalam kitabnya Ushul Adobti Hal 46.Imam Sibawaih dan Imam Kholil serta pengikutnya menggunakan tanda kepala huruf kho dari kalimat khofif sebagaimana juga keterangan Imam Abu Dawud dalam kitab yang sama.

     Imam Attunisi dalam Attiroz hal 95-96  berkata  alamat sukun menggunakan Daroh(bulatan seperti angka nol adalah  mengikuti pilihan Imam Abu Dawud yang mengikuti pendahulu kota nabi  di medinah karena kebanyakan penduduk madinah menggunakan tanda itu.walaupun disana juga ada tanda sukun yang lain akan tetapi tidak di bahas oleh para ulama saat itu karena tanda yang lain itu sudah banyak di tinggalkan .

    Para ahli mutaakirin dari ulama nuqot lebih banyak mengikuti imam abu dawud yaitu menggunakan daroh ( درة صغيرة  ) sebagiamana keterangan ibnu wasiq al jaami 174,imam al ja’bari dalam jamilah arbab al marosid hal 758.imam al maroghini menyebutkan hal itu di amalkan para mutaahirin sampai pada zaman kami juga menggunakan tanda daroh tersebut ( dalilul khoiron hal 345 atau juga dalam irsadul quro walkatibin imam mukholati hal 757 jilid 2.

    Mushaf Iibnu Bawab(Baghdad) yang di tulis pada tahun 391 h juga memakai tanda darroh ini,dan banyak keterangan yang menerangkan hal itu pada mushaf-mushaf sejarah sebagimana dalam Diwan Ibnu Salamah Bin Jandal yang menulis pada tahun 408 h,juga beberapa mushaf kuno yang berada di Darul Kutub Al Misriyah Di Mesir yang menggunakan tanda daroh ini.yaitu mushaf tulisan tahun 599 h,607 h,dan 635 h. bias dilihat dalam Majmuah Khotil Arobi hal /no 86 Murtize,dan banyak lagi mushaf –mushaf lainnya.

   Pada mushaf-mushaf Turki juga di temukan tanda daroh pada mushaf  sebagimana mushaf Khotot Turki Hafidz Usman (w 1110 h) mushaf Hafid Muhammad Amin Rusdi yang di tulis tahun 1236 h yang di cetak kementrian wakaf Iraq tahun 1386 h

   Tetapi tanada sukun dengan alamat atau tanda kepala huruf kho menjadi sebuah kesepakatan atau sebuah Madhab ,hal ini bisa di lihat  pada mushaf Al Amiri yang di di tulis pada  tahun 1342 di mana pada bagian ahir quran pada halaman tambahan di beri keterangan ‘’Wa Uhida…….

   Yang intinya bahwa toriqoh dobt ini di ambil dari para ulama dobt sebagaimana keterangan dalam kitab Attiroz Aladobtil Khoroz…milik Imam Attunisi,alamat-alamat dobt dalam kitab ini sebagai ganti tanda yang di pakai oleh ulama Andalusiyin dan Maghrib  tanda ini adalah tanda yang di pakai Oleh Imam Kholil dan Sibawaih serta para pengikutnya dari para ulama Masriq (wilayah Arab timur / Timur tengah ,Syam dan juga Mesir dan Sudan ) pada mushaf ini juga ada keterangan tentang ro’sul kho( kepala kho tanpa titik) sebagai tanda huruf sukun ,Mushaf Amiri ini mashur di dunia islam,dan selanjutnya di ikuti Lajnah Mushaf Standar Madinah dan sampai hari ini mushaf standar Masriq di halaman tambahan selalu di beri keterangan tentang  Ta’rif Bihadal Mushaf.Mushaf Amiri atau Madinah dalam hal rasm lebih memilih atau mentarjih Imam Abu Dawud di banding Imam Abu Mar Addani jika terjadi perbedaan pendapat dari keduanya.

Tanda dan alamat sukun ada di bagin pembahasan pertama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar