Isbat (Menetapkan) dan Hadf (Membuang) Alif- Surat Al Fatihah dalam Rujukan
Para Ulama Rasm
2.kalimat Saikhoni
sepakat atas Hadfnya Alif pada kalimat ini, Imam Abu Dawud menyatakan
dalam Muhtasor bahwa Ahli Amsor sepakat atas hadfnya penulisan alif
antara huruf “Ain” dan “Lam” dalam kalimat Al-Aalamin, dan
juga semua Jama’salim dengan Mulhaqnya ( baik Muanats atau Mudzakar),
dalam Al-Muqni Imam Addani juga menyebutkan demikian atas sepakatnya
semua mushaf dalam hadf alif pada kalimat ini, dari semua Mulhaqnya, karena
banyaknya penggunaan kalimat tersebut dalam al-quran dan yang serupa dengan kalimat-kalimat
itu, Imam Addani menambahkan terkait Jama’ Salim bahwa pada Jama’
Muanats, kebanyakan penulisannnya di hadf Alif-nya karena berfungsi litsiqol(beratnya
pengucapan ), sementara kebanyakan Mudzakar Salim dengan Isbat
Alif sebagaimana mushaf-mushaf penduduk Madinah dan Iraq terdahulu. juga ada
perbedaan dari kedua Imam ini terkait Jama Mudzkar Salim yaitu ada
sekitar 10 kalimat Jama Mudzakar yang terjadi perbedaan yaitu kalimat At-tawaabin
,Attaa-ibuun, As-saa-ihuun, As-soo-imiin, As-soo-mituun Az-zaa-hidiin, Maa-kisiin, Mutasaa-kisuun,
Baa-rizuun, Kaa-dimiin, Bibaalighihihi, Al-Ghoo-wiin, Al-khoo-tiin,-Daa-khiriin,-Al
Aa-duun, Soo-lihul Mu’miniin. Imam Addani Mengisbat Alif sementara
Imam Abu Dawud Menghadfnya. kalimat-kalimat ini akan di bahas pada bab
dan surat selanjutnya.
Jadi
dalam mushaf Madinah dan Mushaf Standar Depag sepakat atas hadfnya penulisan
alif pada kalimat Al-Aalamiin ini.
3.Kalimat /
Kalimat
Sirooto ini dalam al-quran berjumlah 45 baik dalam keadaan Ma’rifah atau
Nakiroh .
Imam
Abu Dawud dalam kitabanya Muhtasor Tabyiin Lihijail Tanziil mengatakan
bahwa sebagian mushaf-mushaf ustmani yang ada kata Siroot ini ditulis
dengan hadf alif (tidak memakai alif) antara huruf ‘’Ra’’ dan Tho’’
dimanapun letak dan keberadaannnya baik dalam keadaan Nakiroh atau Ma’rifat
dan sebagian lagi ditulis dengan Isbat Alif ( memakai Alif) dan cara
keduanya hasan ( baik ) dan saya ( Imam Abu Dawud lebih memilih dengan hadf
alif ( membuang alif).
Menurut
Imam Abu Amr Addani dalam Al-Muqni bahwa penulisan sirot ini
dituis dengan isbat alif ( menetapkan penulisan alif antara huruf “Ra” dan
“Tho”, dengan wazan dari 7 wazan yaitu dengan wazan Fi-Aalun, secara
umum menurut Madzhab Imam Abu Amr Ad-dani bahwa kalimat-kalimat yang didiamkan
pembahasannya dalam Al-Muqni maka kembali mengikuti wazan sorof yang 7 (dalam
hal ini Isbat adanya).sebagaimana para pensyarah menyatakan akan hal
itu. seperti al Wasilah oleh Imam
As Sakhowi, Al Jamilah oleh Imam Al Ja’bari, Talhis Al Fawaid oleh
Imam Ibnu Al Qoosih Imam Addani menyatakan bahwa Riwayat dari Muhammad Bin Isa
menyatakan penulisan alif setelah huruf ro di isbat semua, kecuali pada tiga
tempat yaitu kalimat Turooba Arra’du 5 Annaml Ayat 67 dan Annaba 40. Dan
juga syarah dari kitab Al Aqilah Imam Syatibi W 590 H yaitu Attibyaan
milik Imam Ajathoo Assonhaaji, Tanbihul Athsyaan milik Imam Abi Ali Ar
Rajraji, Dalilul Khairoon Imam Abi Ishaq Al Maroghini, dan juga syarah
kitab Mawaridud Doman Imam Khoroz W 718 H yaitu Irsyadul Quro Wal
Katibiin milik Imam Al Mukholati, Syamiruttolibin
oleh Imam Muhammad Ali Addoba, dan juga
yang terbaru adalah karya syaikh Dr Ghonim Qoduri Al Hamd Al Muyassar Fi Ilmi Rasm Al Mushaf.
4.kalimat
Imam
abu dawud menyatakan penulisan Ad-doolliin adalah dengan isbat alif
yaitu antara huruf “dhod” dan “lam” musaddah dan demikian pula setiap
huruf mudoaf maka penulisannya seperti ini, dan juga alif setelahnya
hamzah seperti kalimat Qooimin, Saailiin, Khooinin akan tetapi pada bab
ini diantara mushaf ada perbedaan pendapat tentang penulisannnya.
Imam
Addani pun menyatakan dalam pembahasan Hadf Al Alif dalam Jama’ Salim
memberikan pengecualian dari Jama’
Salim jika ada alif setelahnya hamzah atau setelahnya huruf Mudoaf maka
penulisannnya di Isbat. seperti setelah Alif Hamzah ( Mahmuz)
Assaailin, Al-Khooinin dll,serta yang mudoaf seperti Addoolliin,
Aaddiin dll.Imam Addani menyatakan pula bahwa mushaf-mushaf dahulu di
wilayah Iraq dan Madinah setelah hamzah kebanyakan di hadf penulisan alifnya.Imam
Addani dan Abu Dawud sepakat atas isbatnya alif pada alif setelahnya huruf Mudoaf
adapun untuk yang setelahnya hamzah maka ada perbedaan.
Catatan:
Perbedaan-perbedaan
antara yang isbat (menetapkan penulisan Alif secara Sorih) dan yang Hadf Alif
(tidak menuliskan alif secara jelas hanya dengan Isyarat tanda ) adalah
disebabkan adanya Riwayat yang di terima para ulama rasm, Terutama apa yang Termaktub dalam kitab Imam Abu
dawud dan Imam Abu Amr Ad-Dani, sebagaimana Dr.Ghanim Qodury Al-Hamd Membahas
hal itu dalam bukunya Al Muyassar Fi Ilmi Rasm Al Mushaf halaman 108,
dan hal ini juga dikuti oleh Dr.Syafaat Rabbani dalam Hukmu Alifaati Allati
Sakata Anha Imamu Addani hal 94.
Sekali
Lagi pembahasan ini mengacu ke metoda kedua Imam Rasm yaitu Imam Abu Dawud An-najah
dan Imam Abu Amr Ad-dani, sebagaimana kedua nama imam ini, selalu tercantum
dalam halaman tambahan (Riwayat Hadal
Mushaf kalau cetakan Terbaru dengan Judul Ta’rif Bihadal Mushaf cetakan
Madinah (Saudi Arabiya atau Mesir dan juga Timur tengah ).
Adapun
jika di bahas dari sisi I’jaz dan yang lain bisa merujuk ke kitab karangan
seperti Dr.syamlul dalam I’jazu Rasm
Al-Quran Wa ‘I’jzut-tilawah dan buku-buku lainnya.
Wallahu
a’lam Semoga Allah Merahmati
Para ulama semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar