MUSHAF
STANDAR INDONESIA
Berbicara mushaf standar Kementrian Agama Republik Indonesia tidak lepas
dari beberapa pertanyaan yang akan muncul. pertanyaan-pertanyaan ini sering
muncul karena kebanyakan umat islam terutama umat muslim Indonesia, belum
terlalu mengenal jenis tanda baca ( rasm) yang di pakai pada Mushaf Kementrian Agama
kita ini, hal itu seperti sudah di sampaikan karena begitu mudahnya mendapatkan
mushaf dengan Standar Madinah membuat Mushaf Standar Kemenag kurang begitu
familiar di kalangan umat islam, baik kalangan pesantren, aktivis, Akademisi, dan
umat islam di bawah umur rata-rata 30 tahun kebawah, hal ini bukan tanpa sebab,
para pendahulu kita justru lebih mengenal rumpun tanda baca(rasm) mushaf yang
beredar di Indonesia, (Mushaf Tulisan Ulama Nusantara ).
Orang tua
dahulu atau masa kecil kita yang lahir pada tahun 90-an lebih mengenal al-quran
cetakan Menara Kudus, Afif Cirebon, Diponegoro dan beberapa penerbit yang ada
di Indonesia dengan model tulisan tebal Mushaf Bombay, yang mengacu ke Pakistan/India
dan Mushaf Bahriyah mushaf pojok Standar Turki untuk para pengahafal qur'an.
Nusantara pada waktu dulu kala
kaya dengan beragam jenis al-qur'an dengan rumpun tanda baca yang berbeda(dari
sisi jenis Khot(otografi Tulisan atau lebih gampangnya Font dan Rasm(penulisan
Huruf arabnya) juga Dobt yaitu tanda baca), ini karena banyaknya para kyai dan
ulama, pesantren yang menulis Al-quran untuk kalangan mereka, Hal ini merupakan
khazanah mushaf Nusantara tersendiri. kalau kita baca jurnal suhuf dalam situs Kemenag
atau kita mengorek kembali mushaf-mushaf lama yang ada di Indonesia, atau bahkan
dirumah kita , akan kita dapati data-data mushaf kuno Nusantara ini.atau Mungkin jauh
sebelum ada badan Tashih Al Quran, secara aktif ulama nusantara telah banyak
menulis al quran, misalkan di pulau Jawa, daerah Sulawesi, Makassar, Sumatra
dan yang lain, ada yang menulis secara imlai, atau mengambil rujukan mushaf
yang banyak di bawa para saudagar muslim dari luar, seperti mushaf Bombay
standar Pakistan dan mushaf Bahriyah Standar Turki.ini bisa kita lihat dari
tanda baca yang di gunakan.
Mushaf
Al Quran Standard Indonesia
Sejarah lahirnya Mushaf Standar Indonesia adalah proses yang
sangat memberikan penerangan kepada kita betapa khidmatnya Ulama Al-qur’an Nusantara
ini, betapa tidak, ulama nusantara melalui musyawarah kerja ulama al quran Nusantara
dari tahun 1974-1983 telah melahirkan khidmat buat umat islam di Indonesia
untuk bisa menikmati kemudahan membaca al quran .yang dalam catatannya setelah
melaui proses panjang yang di perkirakan sampai 9 kali musyawarah kerja Nasional
Ulama Quran Nusantara ahirnya melahirkan mushaf standard.
Mushaf standar yang di maksud sebenarnya ada 3 jenis sesuai
keputusan menteri Agama no 25 tahun 1984 yaitu Mushaf Standar Usmani Untuk Umum,
Bahriyah untuk para hufadz, Braile untuk tunanetra.
Mushaf
al quran standar Indonesia (Al Mushaf Al Mi’yariy al Indunisy) adalah mushaf
yang di bakukan cara penulisannya (rasm) harokat, tanda baca, dan tanda waqaf
sesuai dengan hasil yang di capai dalam muker ulama ahli qur’an yang
berlangsung 9 kali. yang di mulai tahun 1974 sampai dengan 1983, dan di jadikan
pedoman bagi mushaf al-qur’an yang akan di terbitkan di Indonesia.
Penulis tidak akan membahas sejarah lahirnya mushaf standar
Indonesia karena begitu panjang prosesnya, pembaca bisa merujuk langsung ke
buku yang telah di terbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Badan
Litbang dan Diklat Kementrian Agama Republik Indonesia dengan judul ‘’Sejarah
Penulisan Mushaf Al Quran Standar Indonesia’’ buku ini terdiri dari 180 yang
cukup untuk memberikan gambaran lahirnya mushaf standar, atau bisa di cari di
web/blog Kemenag /Mushaf Nusantara.
Penulis akan lebih membahas rumpun rasm, tanda baca, harokat dan
lain yang di pakai pada mushaf standar, karena masih banyak orang yang
menganggap oleh karena quran standar Indonesia tidak sama dengan Mushaf Standar
Madinah maka di anggap tidak usmani.
Mari kita coba lihat ,permasalahan yang sama juga pernah terjadi di Turki, yang
kala itu dewan keagamaan Turki bermaksud untuk mentashih al-quran seperti
mushaf Bahriyah/Mushaf Amin Rusdi ke dewan tashih dunia di Al Azhar yang kala
itu dewan mufti Syaikh Ali Jumah dengan segala keilmuannya beliau mengatakan
bahwa Mushaf Turki kelebihan 5000 penambahan alif karena tidak sesuai dengan Standar
Mushaf seperti rumpun Madinah Mushaf Standar turki ini sampai Tahun 2000-an
kebawah Masih menjadi mushaf standar
daerah Baghdad.
Kalau kita baca dalam buku yang di terbitkan badan tashih, di
sana di sebutkan pada muker lanjutan dari tahun 1972 yaitu muker-1 tahun 1974
yang di sebut muker Ulama al-Quran Nasional di capai kesepakatan para ulama dan
juga para kyai, bahwa mushaf al-quran harus di tulis dengan rasm utsmani, kecuali
darurat. dari aspek penulisan mushaf standar usmani mengambil bahan baku model
al-quran terbitan Departemen Agama tahun 1960 ( Mushaf Bombay Standar Pakistan)
yang sekaligus menjadi pedoman tanda baca, menurut muker mushaf ini telah di
telaah akurasi rasm utsmaninya berdasarkan rumusan ImamAs Suyuti ( W.911 H) dalam
Al Itqon Fi Ulumil Quran.
Pada muker II tahun 1976 segala bentuk kelengkapan tanda
baca, seperti bentuk harokat telah di sepakati 7 bentuk yaitu Fathah, Kasroh
,Dumah,Sukun Fathatain Domatain. Kasrotain. seperti halnya Mushaf
Madinah hanya berbeda secara tata letak seperti bentuk Sukun, Tatabu
(sejajarnya) pada Fathatain/Dumatain dan juga ada Dummah terbalik dan
alif kecil berdiri tegak ( Khonjariyah). perbedaan tersebut bisa dilhat
pada tulisan saya yang berjudul perbandingan Mushaf Madinah.
Oleh karena Mushaf Standar Indonesia mengambil bahan baku dari
model Bombay maka rumpun rasm yang sama juga akan kita dapati kemiripan pada
mushaf yang beredar di Anak Benua Hindia, seperti Pakistan India, Banglades, dan
beberapa ngara yang lain.,hal ini juga yang telah menjadi bahan diskusi di
wilayah Pakistan dan Timur Tengah. dalam makalahnya Dr Safaat Rabbani menelaah
dengan membuat judul Rasm Mushaf Matbaah Taj, Dirosah Naqdiyah Muqoronah(
studi kritis dan perbandingan penulisan mushaf cetakan Taj company Lahore
/Karachi Pakistan) mushaf standar Pakistan ini hampir 98 persen mirip dengan
mushaf standar Indonesia perbedaan hanya pada huruf ya dengan atau nabroh yang
berbentuk maqsuroh yang tidak di sertai tanda titik dua. Kenapa saya bahas
mushaf Pakistan. ini hanya untuk menunjukkan bahwa rumpun yang sama dengan al
quran standar kita juga di pakai di negara luar, dan di akui Dewan Tashih
Madinah. Dewan Tashih Indonesia telah menunjukkan hujjah dan tanggung jawabnya
terkait tanda baca yang di gunakan (rasm) tetapi masih ada orang yang
menganggap bahwa al -quran selain Standar Madinah tidak utsmani.
Pertama mushaf standar Pakistan ini telah lama ada dan di jadikan
standar untuk wilayah Benua Hindia seperti Pakistan, Kasmir, Banglades dengan,
tashih dari dewan ulama Pakistan menurut data kasusnya hampir sama seperti di
Indonesia , sebelum lahir dewan tashih para ulama wilayah Pakistan telah
menulis mushaf al quran dengan otografi rasm ini. Secara resmi percetakan Taj
Company mencetak mushaf ini di mulai tahun 1929 M.
Tahun 1935 m tepatnya tgl 13/6/1935 al quran ini telah di telaah Dewan
Tashih Ulama India di bawah kepemimpinan Fadilah Syaikh Muhammad
Kifayatullah. Mufti negeri India dan ketua kumpulan ulama India. Proses
tashih ini berlangsung dalam dua tahapan. tahap pertama pemeriksaan secara
menyeluruh, pemeriksaan kedua di bahas hasil telaahan pertama dan di ambil
kesimpulan atau di putuskan sebagi hasil ahir. yaitu bahwa mushaf ini terbebas
dari unsur salah.( dalam sebuah keterangan proses ini belangsung selama 5
tahun).
Pada zaman Muhammad Ziaul Haq yaitu presiden Pakistan saat itu, menjalin
kerja sama dengan pemerintah Saudi untuk mencetak mushaf ini, mushaf ini di
telaah dewan ulama al quran Saudi dan mulai di cetak pada tahun 1989/tgl
30 bulan 4 dan di kenal dengan nama muhaf Naskh Ta’liq (sebutan untuk mushaf
yang beredar di wilayah Anak Benua Hindia ).
Dengan
demikian mushaf ini dengan rasm ini telah di akui dewan ulama alquran Medinah.di
cetak dan disebarluaskan oleh Mujama Saudi juga.
Tetapi ada catatan , mushaf cetakan Mushaf Taj Standar India dan mushaf
taj cetakan Mujma Malik Fahd ada sedikit perbedaan.ini oleh karena yang di
cetak di Mujma adalah hasil telaah dari Dewan Quran Saudi. dan jika kita
berkunjung ke Madinah atau Makkah bisa kita baca pada rak-rak di Masjid Nabawi Mushaf
dengan standar rasm seperti ini( Naskh Ta’liq).
Kesimpulan
Jelaslah bahwa mushaf standar Indonesia adalah juga bagian dari khazanah
rasm utsmani yang telah di lahirkan oleh para ulama rasm seperti Imam abu Dawud
An-najah, Abu Amr Addani, Asy Syatibi. dan Imam Suyuti.
Dalam
kesimpulannya Dr. Syafaat Rabbani memberikan kesimpulan dengan menyatakan
bahwa rasm seperti ini ( Naskh Ta’liq) memadukan metode Imam Abu Amr Addani (
444 H ) dan Imam Abi Muhammad Al Qosim Asy Syatibi (590 H).walaupun
dikenal juga bahwa Imam Abu Amr Addani Memiliki metode tersendiri .sebagaimana
mushaf Al Jamahiriyah yang di cetak di libiya adalah menggunakan metode Imam
Abu Amr. dengan riwayat Imam Qolun dari Nafi. tetapi ada juga pendapat lain
bahwa rumusan system penulisan tersebut sesuai dengan rumusan yang di kemukakan
oleh Imam Suyuti dalam kitab Al Itqon Fi Ulumil Quran ( 911 H)
Jadi bagi para pembaca bahwa rasm usmani itu menurut ulama ada beberapa
dalam cara penulisannya .Libiya punya Mushaf Standar mengikuti ulama rasm abu Amr
Addani Kitab Rujukannya Al Muqni Fi Ma’rifatil Al Masohifil Ahlil Amsaar ,Maghrib
( Maroko dan juga berberapa negara di Afrika) mempunyai metode penulisan
tersendiri Seperti mengikuti Imam al Balnasi. Sudan dengan riwayat Imam Addaury
mempunyai sitem penulisan rasm tersendiri memadukan ulama Dobt Masriq dan Magrib.pun
demikian Standar Madinah khusunya timur tengah mempunyai metode penulisan rasm
usmani tersendiri dengan Mazhab Masriq yang menggunakan metode Imam Abu Dawud dengan
Kitab Muhatasar Tabyiin Lihijal Tanziil. Atau bahkan Ulama-ulama Rasm
yang lain.
Oleh
karena itu bahwa Mushaf Standar Indonesia adalah rasm usmani yang telah di
lahirkan oleh para Ulama Qur’an Nusantara ini.dengan mengacu kepada ulama rasm Imam
Suyuti dalam Al Itqon Fi Ulumil Quran.
Untuk lebih memberikan penjelasan lebih jelas pembaca bisa membaca
buku yang telah di Terbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Badan
Litbang dan Diklat Kementrian Agama Republik Indonesia dan lainya
1.Sejarah
Senulisan Mushaf Al Quran Standar Indonesia’’
2.Rasmul
Mushaf Matbaah Taj Dirosah Naqdiyah Muqoronah Muhammad Safaat Rabbani -
3.Tatowuru
Kitabatil Mushaf Asy Syarif Wa Tibaatuhu Wainayatul Mamlakah Al Arobiyah As
Suudiyah Bi Tob Ihi Wanasrihi Wa Tarjamah Maaniyha .Dr Muhammad Salim Ibnu Sadid
Al Aufi 2000 Masehi /1421
4.Www.Qurancomplex.Org
5.Kitab
Induk Rasm Muhatasar Tabyiin Lihijail Tanziil, Imam Abu Dawud An-Najah.
6. Kitab
Induk Rasm Al-Muqni Fi Ma’rifatil Masahifil Ahlil Amsaar Imam Abu Amr Ad-Daani
Atau syarah-syarah
dari kitab Al-Muqni dan Muhtasar Tabyiin yang pada ahirnya
melahirkan istilah Madrasah Rasm Madzhab Masyriq (Al-Atsayariyah dan Muharrarah)
dan Rasm Madzhab Maghrib yang Juga banyak melahirkan Para pensyarah.
Untuk
Metoda penulisan Mushaf yang beredar di dunia islam saat ini akan saya bahas
pada pembahasan selanjutnya.
Lampiran
perbandingan Mushaf Standar Indonesia,Pakistan.Turki
Gambar Atas -Mushaf Standar Indonesia (Boorder Biru) dan Standar Pakistan(Hitam)
Mushaf
Rumpun Rasm Yang Sama dengan Standar Indonesia dan Pakistan, di Telaah dan di
cetak di Mujama Malik Fahd Madinah Al Munawarah