USMANIKAH MUSHAF STANDAR
INDONESIA?
Pertanyaan seperti
ini sering kita jumpai, terutama bagi saya yang berkecimpung dalam dunia
penerbitan Al-quran Standar Indonesia (Kemenag). walaupun sudah sering di jawab
oleh lajnah Pentashihan Mushaf Al-quran Indonesia bahwa Mushaf Standar
Indonesia adalah Utsmani. tetapi karena kurangnya info yang sampai kepada
khalayak sehingga satu atau dua orang yang belum mengetahuinya menganggap
Mushaf Standar Indonesia tidak Utsmani karena tulisannya beda dengan Mushaf
Standar Madinah.
Ketika berbicara
Mushaf Utsmani maka selama ini orang mengidentikan dengan Mushaf Standar
Madinah, tetapi kalau melihat berbagai mushaf yang ada di dunia ini yang
menjadi standar pada negaranya masing-masing maka akan kita dapati mushaf
al-quran yang berbeda antara satu sama lain, terkait metoda penulisannya, dan
semuanya itu berdasarkan metoda para Ulama rasm yang yang berkecimpung dalam bidangnya,
sebagai contoh Mushaf Standar Madinah, mushaf ini memakai metoda
penulisan Imam Abu Dawud Annajah (Mahzhab Masyriq) dengan kitab Muhtasar
Tabyiin Lihijal Tanziil, dapat dilihat pada Ta’rif Bihadal Mushaf
pada halaman belakang mushaf.
Mushaf Jamahiriyah
libiya, memakai standar penulisan metoda Imam Abu Amr Addani( Mahzab Maghrib)
dengan kitab Al-Muqni Fi Ma’rifatil Masohifi Ahlil Amsaar, dapat dilihat
pada halaman belakang mushaf Ta’rif Bihadal Mushaf. dan sebagian Wilayah Maghrib Juga Memakai Metode Imam Abu Dawud dengan beberapa Tahrir.
Mushaf Standar
Pakistan/India(Anak Benua Hindia), memakai standar penulisan perpaduan Imam
Syatibi, Imam Abu Amr Addani, juga mushaf wilayah Maghrib yang
menggunakan metoda tersendiri pengembangan dari Imam Abu Dawud, dan semua
mushaf tersebut mereka(ulama quran) menamainya dengan Mushaf Utsmani, dan benar
semua adalah mushaf Utsmani. sekarang yang menjadi persoalan adalah metoda
penulisan, metoda penulisan ini rujukannnya adalah ulama yang mempunyai ilmu
dalam bidang rasm al quran dan mengerti tentang ilmu rasm al-qur’an,yang
menjadi bahan diskusi adalah misalkan kalau Imam Abu Dawud Annajah yang menjadi
rujukan penulisan Mushaf Standar Madinah, maka ada pernyataan bahwa
Mushaf Libiya lebih Utsmani kenapa? Secara keilmuan Imam Abu Dawud adalah murid
Imam Abu Amr Addani karena beliaulah yang telah mengajari Imam Abu Dawud metoda
penulisan rasm?.tetapi pernyataan seperti ini jelas bukanlah sebuah hujjah
keilmuan, karena ilmu itu tidak menerima qiyas artinya ilmu itu bersifat pasti
dan bermetoda, pun demikian dengan rasm dalam penulisan al-quran kalau kita
baca bahwa semua metoda ulama rasm hampir semuanya dipakai dalam penulisan
mushaf,.
Mushaf Standar
Madinah, menggunakan metoda Abu Dawud dan Imam Abu Amr Addani jika terjadi perbedaan maka di
Tarjih Imam Abu Dawud atau bahkan ulama rasm yang lain selain keduanya, ini
artinya metodanya diambil dari beberapa ulama rasm, Mushaf Libiya secara jelas
mencantumkan bahwa metoda yang di pakai adalah Imam Abu Amr Addani, mushaf
Pakistan walaupun tidak di cantumkan di belakangnya pada mushaf tetapi para
ulama Benua Hindia telah membahasnya bahwa metoda penulisannya berdasarkan Imam
Addani dan Imam Asy-Syatibi, dan imam-iman rasm yang lainnya atau rumpun tanda baca
yang sama yang di pakai di Indonesia ulama qur’an Indonesia menyatakan bahwa
metoda ini berdasarkan metode Campuran Imam Abu Dawud juga Imam Abu Amr Ad Dani, jadi metoda
penulisan pada mushaf agaknya masih menjadi pembahasan yang menarik bagi
pemerhati ilmu rasm al-quran.
Permasalahan
ini (bahwa mushaf mereka bukan Utsmani ?)juga terjadi di Negara anak
Benua Hindia seperti Pakistan India Bangladesh, juga di Turki., mushaf standar
mereka berebeda dari segi rasm dengan mushaf Standar Madinah bacaan riwayat
Imam Hafs An Ashim dan juga mushaf libiya riwayat Imam Qolun. setidaknya mushaf
yang berbeda dari Satndar Madinah tersebar di seluruh anak Benua Hindia, Sarjakh
wilayah terbesar Uni Emirat Arab, dan perbatasan Pakistan dan Afghanistan,
Turki, atau standar Magrib riwayat Imam Warasy, Imam Qolun, juga Negara yang
jauh dari mereka memakai rumpun yang sama yaitu Indonesia.
Mushaf Madinah dengan
bacaan Riwayat Imam Hafs An-Ashim memakai metoda penulisan utama Imam Abu Dawud
dan Imam Abu Amr Addani dengan
merajihkan imam Abu Dawud jika terjadi perbedaan dari keduanya atau bahakan
merujuk keulama rasm lainnya. mushaf ini adalah yang menurut beberapa pendapat ke Utsmaniyannya
menjadi rujukan utama, dan mushaf Standar Madinah ini di tashih oleh Dewan
Tashih Al-Quran Dunia di Mesir. Mushaf ini paling banyak di pakai di
Negara-negara Duwal Arobiyah dan Timur Tengah. dengan rujukan kitab Mustasar
Attabyin Lihijail Tanzil. Mushaf dengan Metoda ini awal dimulai
penulisanya oleh Imam Muahmmad Ridwan bin Ied Al-Mukholati, yang kemudian menjadi
mushaf Standard Duwal Al–Arabiyah dapat dilihat pada Mushaf Mukholati.
Mushaf Libiya,
mushaf dengan nama Mushaf Jamahiriyah Libiya dengan riwayat bacaan
Imam Qoluun, dalam halaman Ta’rif Bihadal Mushaf bahwa mushaf ini
disebut Mushaf Utsmani dengan Standar penulisan Imam Rasm Imam Abu Amr Addani.
dengan penulisan hampir mendekati penulisan Qiyasi, dengan rujukan kitab Al
Muqni Fi Rasmi Masohifil Amsoor.
Mushaf Maghrib
dengan riwayat bacaan Imam Warasy juga disebut mushaf Utsmani dengan standar
penulisan ulama rasm ulam madzab maghrib.seperti mushaf Muhammadi penulisan
dengan metoda dari Muharar metoda Imam Abu Dawud yang dipelopori Imam Abu
Hasan Ali Bin Muhammad Al Balansi, W.567 H, Metoda Imam Abu dawud yang dipakai
pada Mushaf standard Masyriq Biasanya disebut dengan Metoda Abu Dawud Al
Atsary.(bisa dibaca lengkap pada pembahasan Metoda Penulisan rasm Al-Quran
Cetak)
Mushaf standar
Anak Benua Hindia juga Riwayat Imam Hafs An Ashim, dalam hal ini diwakili
Pakistan, dan juga mushaf Standar Pakistan cetakan Madinah, mushaf ini menurut
ulama negeri India dan Pakistan adalah Mushaf Utsmani dengan metoda penulisan
Imam Abu Amr Addani, Imam Syatibi, dan imam yang lainnya. mushaf ini oleh ulama
Madinah (ulama rasm) dsebut mushaf Utsmani dengan khot Naskh Ta’liq. rujuakan
kitabnya diantaranya Al-Muqni dan beberapa syarah kitab Al Muqni
Seperti Al-Aqilah dan lainnya. Mushaf ini di Indonesia dulu dikenal
dengan Mushaf Bombay.
Mushaf standar
Turki juga hampir sama dengan mushaf Standard Anak Benua Hindia, mushaf ini
pernah diajukan Dewan Ulama Turki untuk di tashih di Dewan Tashih Quran Dunia
di Mesir. tetapi menurut syaikh Ali Jum'ah (ketua dewan tashih saat itu) bahwa
mushaf ini terdapat kelebihan sekurang-kurangnya 5000 alif.(wallahu a’lam)
Mushaf Turki ini lebih dikenal di Indonesia Dengan nama Mushaf Bahriyah
(Mushaf Al Hufadz).atau Bahkan Mushaf Ini Masyhur diwilyah baghdad (bisa dibaca
pada Mushaf Turki)
Mushaf
standar Indonesia, mushaf ini juga hampir serumpun dengan mushaf Standar Pakistan,
India dan Turki, karena memang rujukan penulisannya mengacu pada mushaf Bombay
dan Bahriyah, mushaf ini di teliti dan di sempurnakan penulisannya oleh ulama
rasm Al-qur'an Negeri Indonesia( lajnah pentashihan al-quran Indonesia) dan
berkesimpulan bahwa Mushaf Standar Utsmani Indonesia ini selain merujuk ke Syaikhoni (Imam Abu Dawud dan Abu Amr) juga mengacu kepada metoda
Imam Suyuti dalam Kitab Al Itqoon Fi Ulumil Quran.
Mushaf Standar Indonesia
Dr.Syafaat Rabbani ulama
negeri Pakistan dan juga anggota dewan keilmuan di percetakan Mujama’ Malik
Fahd Littibatil Quran, menyusun sebuah Makalah Untuk Mengetahui Metode yang digunakan
dalam penulisan Mushaf Pakistan serta rujukan metoda penulisannnya yang berbeda dari Mushaf
Standar Madinah, (permasalahan yang sama dengan di Indonesia).makalahnya dengan
judulul Rasm Matbaah Taj Dirosah Naqdiyah Muqoronah (Mushaf Cetakan Taj
Company Lahore pakistan, Studi Kitik dan Perbandingan) dan juga ada
makalah yang sudah disusun secara perbandingan yang juga cukup jelas yang
dikarang oleh Dr.Sayyid Furghal Ahmad, dengan judul Al-Alifaat Al Mukhtalaf
Fiha…dan makalah-makalah lainnnya.
Dalam makalah ini
di bahas panjang lebar mengenai perbedaan ulama rasm dan penerapannya pada
mushaf-mushaf yang ada, saya tidak akan menjelaskan semua tetapi akan
saya kutipkan perbandingan antara mushaf madinah dengan beberapa mushaf berbeda
dengan rujukan ulama rasmnya sehingga menjadi bahan wawasan perbandingan bagi
kita. mudah-mudahan dengan kita mengetahui alasan dan perbedaan dalam
penulisannya serta rujukan ulamanya kita bisa mengambil faidahnya, Makalah ini
di sampaikan Beliau pada Seminar Al-quran Internasional di Jeddah saudi Arabiya
Tahun 2014.
Jadi Permaslahan
Penulisan Rasm pada mushaf cetak seperti halnya permaslahan dalam fiqih (secara
ikhtilafnya), ada berbagai perbedaan pendapat, hanya yang perlu kita ketahui
adalah rujukan yang dipakai dalam penulisan Mushaf tersebut, Imam Abu Dawud dan
Imam Abu Amr Addani itu seperti Imam Syafii dan Imam Ahmad, guru dan murid
melahirkan metoda yang berbeda, dan semua lahir dari pada metoda para ulama,
semoga Allah subahanahu wataala merahmati mereka semua, amiiin... jadi yuk
baca-dan baca lagi rujukan kitab-kitab para ulama rasm Al-quran agar tidak
saling menyalahkan.
Bisa juga dibaca pada judul Metoda Penulisan Rasm Al-Quran Cetak.
Menganal Ulama dalam bidang rasm Al quran 1-4 lebih lengkap
Bersambung………….Bisa di lihat di bagian 2 akan saya bahas satu persatu metodanya insya allah
Assalaamu'alaikum
BalasHapusana mau tanya.
Setau antum, apa sudah ada aplikasi atau pdf dari mushaf standar Indonesia ini?
waalaikumsalam sudah ada mushaf keluaran kemenag versi android dan versi dekstop silahkan downlod saja Mushaf kemenag, ada versi pdf juga versi font-nya ,kalau versi pakistan atau india yang aplikasi Namanya Mushaf Muhammadi buat dekstop atau juga android,kalau yang pdf yang di cetak dimadinah dinamakan Mushaf Naskhta'liq
BalasHapusini linknya http://quran.kemenag.go.id.
Hapusjazakumullah
BalasHapusjazakumullah
BalasHapuspak bisa konsultai lewat hape???????
BalasHapus