Rabu, 21 Agustus 2024

MAKNA AL QURAN DITURUNKAN DENGAN 7 HURUF

Imam Suyuti menyebutkan bahwa ulama berbeda pendapat tentang makna Al-qur’an diturunkan dengan istilah Tujuh Huruf, ulama menafsirkan sampai 40 qoul, Imam Suyuti menyebutkan 35 pendapat, kemudian beliau menyebutkan nukilan dari Ibnu Abi Hatim Bin Hiban Al-Basti (Al Hafidz Ibnu Hiban) 35 pendapat ini adalah pendapat ahli ilmu dan lughoh dari makna al-qur’an diturunkan dengan tujuh huruf, dan semua pendapat ini muhtamal, pendapat satu sama lain saling mendekati dari sisi makna.

 

Salah satu qoul dari 40 Qoul atau pendapat makna al-quran diturunkan dengan istilah Ahrufissab’ah ( al-qur’an diturunkan dengan 7  huruf) adalah bahwa al quran diturunkan dengan  diturunkan dengan 7 lughoh lahjah arab yang fushah(asli). pendapat ini disandarakan kepada Ubaid Bin Qosim Bin Salam, Tsa’lab, Ibnu Athiyah, Abu Hatim As-sijistani, Al-Azhari dalam Tahdzib.Termasuk Pendapat yang disandarkan kepada Imam Ibnu Abdil Bar, para pembahas juga banyak yang menyandarkan kepada Imam Baihaqi.

Batasan Lughoh Arab yang 7 menurut ulama yang menganut qoul ini.

1.Berkata Abu Ubaid : dari Said Bin Urubah dari Imam Qotadah Riwayat dari Sohabat  Ibnu Abbas berkata: al-qur’an diturunkan dengan Lughoh Ka’bain: Ka’ab Bin Qurasiy dan Kaab Bin Kuza’ah, dikatakan kenapa demikian, berkata Ibnu Abas, karena satu rumah(induk). berkata Abu Ubaid Riwayat dari Kalaby dari Abi Sholih dari Ibnu Abas berkata: al-qur’an diturunkan dengan tujuh Bahasa , 5 diantaranya dengan lughoh tertua Bani Hawazin.

Berkata Abu Ubaid: lughoh tertua Bani Khawazin yaitu Sa’ad Bin Bakr, Jusyain Bin Bakr, Nasr Bin Muawiyah, Tsaqif, dan kelima kabilah ini adalah kabilah tertinggi dari Suku Khawazin.

Berkata Abi Hatim As-sijistani, al-qur’an diturunkan dengan Lughoh Quraisy, Hudzail, Tamim, Al-Azdi, Robiah , Khawazin, dan Sa’ad Bin Bakr. Abu Alaa Al- Akhwazi berkata tujuh lughoh tersebut lahir dari perut suku quraisy. Pendapat lain mengatakan semua lahir dari suku Mudhor.

Imam Ibnu Abdil Bar mengatakan bahwa lughoh 7 bangsa arab adalah Hudzail, Kinanah, Qois, Dobbah, Taim Ar-rubab, Asad Bin Khuzaimah, dan Quraisy. dan semua ini adalah dari Suku Mudhor.

Berkaitan dengan perkataan Abu Hatim, Ibnu Qutaibah mengatakan bahwa ketujuh lughoh ini tidak dari Lughoh Quraisy.

Abu Hatim beralasan bahwa dalam alquran semua tertulis dengan Lughoh Quraisy dengan berbagain variannya, dan dan tidak boleh menyelisishi lughoh qurasy sebagaimana Ketika penulisan quran zaman Kholifah Utsman yang terdiri dari Zaid Bin Tsabit, Abdullah Bin Zubair, Said Bin Al-Ash, dan Abdurrahman Bin Al-Harist Bin Hisyam,dan dikatakan bahwa jika kesemuanya berselisih maka ikutilah Lughoh Zaid yaitu Lughoh Quraisy karena dengannya al-quran diturunkan.

Sebagaimana juga Riwayat yang ada Ketika Kholifah Umar mengingkari bacaan Ibnu Mas’ud dengan Lughoh Hudzail pada kalimat ATAA HIYNIN dalam Surat Al Muminun Ayat 25 dan 45, bahwa Lughoh Quraisy membaca dengan HATTA HIYNIN, dan Umar berkata dalam suratnnya berkata bahwa Al-qur’an tidak turun dengan Lughoh Hudzail, manusia membaca dengan dengan Lughoh Quraisy, dan tidak membaca dengan Lughoh Hudzail.dikeluarkan Imam Abdil Bar dari Jalur Abi Dawud As-Sijistani, dan Riwayat ini sebelum al-quran dikumpulkan zaman Kholifah Utsman dalam satu lughoh.

2.Dikatakan dalam pendapat lain bahwa al-qur’an diturunkan dengan tujuh lughoh,  ketujuh lughoh tadi masuk dalam Lughoh Mudhor, mereka berpendapat dengan Qoul Utsman bahwa quran turun dengan Lughoh Mudhor, juga Riwayat serupa dari Umar, dan boleh jadi bahwa diantara Lughoh Mudhor ini adalah Lughoh Quraisy, Kinanah, Asad, Hudzail, Tamim, dan Dobbah, juga Lughoh Qois, dan kesemua ini masuk dalam kelompok Lughoh Qobilah Mudhor sesuai dengan urutannya. Pendapat ini juga menguatkan apa yang diungkapkan Ibnu Qutaibah.

Dan juga dilarangnya menggunakan Lughoh Mudhor yang Syad seperti dari Qobilah Qois dengan KAS-KA-SAH yaitu SYIN yang menempati huruf KAF dalam pengucapan seperti Alaika dibaca Alaisya, Minka dibaca Minsya , Alaikasy dan Minkasy, juga Lughoh Syad bani Tamim seperti AN-AN-AH yaitu Ain yang menempati Hamzah seperti An dibaca ‘An dll.

Imam Asyub Assiyihtani mengatakan terkait dalam firman Ilaa Bilisanin Qoumihi(Ibrahim Ayat 4) bahwa lughoh yang dimaksud semua lughoh arab secara kseeluruhan.

Abu Syamah menyatakan bahwa jika demikian maka apa yang dikatakan Ibnu Qutaibah tidaklah tepat.

Beliau melanjutkan bahwa perkataan Sohabat Umar dan Sohabat Utsman quran turun dengan Lughoh Quraisy dan Mudhor itu berkaitan dengan awal-awal-qur’an turun, kemudian bangsa arab diberikan kelonggaran untuk membaca dengan lughoh arab yang ada, Adapun untuk non arab maka dianjurkan membaca dengan lughoh quraisy karena keutamaannya.

Berkata Abu Syamah Sohabat Utsman mengisyaratkan berkaitan dengan awal turunnya quran kemudian Allah Ta’ala memberikan kemudahan kepada manusia, maka dibolehkan untuk membaca dengan lughoh arab yang ada, karena semua lughoh arab  ini yang dimaksud Bilisanin Arobiyin Mubinin.

3. Bahwa yang dimaksud tujuh lughoh adalah Berkata Abu Alaa Al-Kahwazi Tujuh lughoh 5 diantaranya adalah Lughoh Hawazin, yaitu Said, Tsaqif, Kinanah, Hudzail, Quraisy atau Tsaqif, Bani Saad Bin Bakr, Bani Nasr Bin Muawiyah, Bani Jusam, dan dua lagi lughoh yang berada dibangsa arab, dan beliau berkata bahwa tujuh lughoh semua lahir dari Quraisy.

Abu Qosim Al-Hudzali berkata: 5 Lughoh Hawazin yaitu Said, Tsaqif, Qinananh, Hudzail dan Lughoh Quraisy paling afdhol, demikian juga pendapat Imam Ibnu Abdil Bar.

Abu Ubaid Bin Salam berkata Quraisy, Hudzail Tsaqif, Hawazin, Kinnanah, Tamim dan Yaman.

Berkata Abu Hatim lughoh tertua Bani Hawazin yaitu Tsaqif, Bani Saad Bin Bakar, Bani Jusam, Bani Nasr Bin Muawiyah ,dan lughoh ini lughoh khusus selain lughoh Robiah, Lughoh Robiah dan Mudhor adalah lughoh yang mirip, dan lughoh paling bagus Lughoh Quraisy kemudian lughoh-lughoh yang lahir dari Lughoh Mudhor.

Berkata Al-Kalaby, Al-qur’an turun dengan 7 lughoh diantaranya lima dari Hawazin.

Berkata Abu Ubaid Lughoh Tertua dari Hawazin yaitu Saad Bin Bakar, Jusam Bin Bakr, Nasr Bin Muawiyah , Tasqif, dan ini adalah lughoh teratas Bani Hawazin. Dan ini yang dikatakan Abu Amr Bin Alaa, lughoh paling fushah adalah Bani Hawazin, dan paling rendah Lughoh Tamim dan Bani Darom, dan lughoh ini yang dibapakai tujuh kabilah.

Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud 7 lughoh adalah Kembali ke Lughoh Ka’bain: yaitu Kaab Bin Quraisy, dan Kaab Bin Khuzaah, Abu Ubaid membawakan Riwayat dari Said Bin Abi Urubah, dari Qotadah dari Sohabat Ibnu Abas.  Berkata Abu Ubaid, Khuza’ah termasuk fushah karena khuzaah tetangga quraisy jadi lughohnya sama atau Bani Khuza’ah mengambil lughoh quraisy. Berkata Abu Syamah yang dimaksud Ka’bani adalah Kaab Bin Luay dari Qurasy, dan Kaab Bin Amr dari Khuza’ah

Ibnu Athiyah menjelasakan tentang hubungan ketujuh Bahasa ini, Asal Qobilah ini adalah  suku quraisy kemudian Bani Saad Bin Bakr, kerana nabi berasal dari suku quraiy disusui dikabilah Sa’ad dan tumbuh disana, kemudian berlanjut dan berbaur kefasihan lughoh di Bani Kinanah,Hudzail, Tsaqif, Khuzaah, Asad, Dhobah, kemudian suku-suku lain yang dekat dengan Makkah Seperti Qois, Tamim. Dan dengan inilah quran diturunkan dan ini yang dimaksud al-qur’an turun dengan tujuh huruf.dan diantara ksemua bahasa yang paling tinggi adalah lughonya Suku Quraisy.wallahu a’lam

Imam At-Thohir Bin Asyur dalam tafsirnya At-Tahrir Wat Tanwir mengutip pendapat Imam Suyuti yang menukil dari Imam Abi Bakar Al-Wasitihi, bahwa lughoh arab lebih dari 50 lughoh, dan di al-quran banyak tersebut lughoh qobilah arab. Wallahu A’lam

 

Pendapat hampir serupa  juga dikemukakan oleh ulama lain bahwa yang dimaksud 7 huruf adalah  lughoh yang kalimatnya atau lafadznya  berbeda tetapi mempunyai makna yang sama, seperti pendapatnya Sufyan Bin Uyainah, Imam Thohawi, Abdullah Bin Wahb, Imam Ibnu Jari Ath Thobari, Imam Al Qurthubi, Ibnu Katsir, Dan Disandarkan Kepada Imam Ibnu Abdil Bar, (akan dibahas pada pembahasan selanjutnya)