SYMBOL ATAU TANDA WAQAF DALAM MUSHAF CETAK
Alamat atau
symbol yang disematkan oleh para ulama quran dalam mushaf cetak yang pertama
sampai saat ini berjumlah kurang lebih ada 14 symbol yang di rumuskan dari
huruf Hijiyah yang merupakan
symbol dari penamaan istilah waqaf tersebut seperti Waqaf Jaiz disymbolkan dengan Huruf
Jim, Waqaf Mujawaz dengan Huruf Zay, Waqaf Murokhos dengan huruf
shod, Waqaf Muthlaq dengan huruf Tho, Waqaf Tam dengan huruf ta, Waqaf
Kaafi dengan huruf kaf, Waqaf Lazim dengan huruf mim, Waqaf
Mamnu’ dengan huruf Lamalif, Mutajadzab dengan Huruf Dzal, Washol
Aula dengan shola, Al Waqfu Aula dengan qola, Taanuq dengan
Titik tiga dan lain sebagainya.
Dr. Sulaiman Bin Nashir At Thoyar dalam bahts-nya
mengatakan bahwa mushaf yang beliu
teliti Alamat waqaf yang disematkan pada mushaf ada pada sekitar tahun 968 H.
yaitu seperti pada Mushaf Wilayah Maghrib dengan mengikuti Waqaf Habthi (W 930
H).
Beliau juga
menukil perkataan Mula Ali Qori (W 1014 H) bahwa mushaf dengan alamat Sijawindi
(W 560 H) sudah ada pada zamnnya yaitu
waqaf pada Lafadz Jalalah ditandai dengan Waqaf Mim dengan Warna Merah, Dr
Thoyar mengatakan bisa jadi Waqaf Sijawindi lebih dahulu dibanding Waqaf Habthi,
karena Ketika zaman Mula Ali Qori sudah tertulis tanda waqaf, yang berarti sebelumnya
sudah ada, oleh karena ulama pada Zaman Turki Utsmani, Ulama Pakistan, dan ulama
Iraq sudah menaruh perhatian besar dengan penandaan waqaf pada mushaf mereka
dengan menggunakan tanda Waqaf Sijawindi.dan waqaf ini lebih dulu daripada
Waqaf Habthi di Wilayah Maghrib.
Pada mushaf
cetak yang tersebar dialam islam antara mushaf satu dengan yang lain symbol
waqaf ini berbeda-beda meskipun sudah ada rujukan dari ulama terdahulu, karena
pada akhirnya setiap penerbit mengambil rujukan sesuai yang di tentukan dewan
redaksi atau lajnah penerbitan mushaf yang dicetak, baik atas nama penerbit
atau atas nama Lembaga agama negara, seperti :
1.Mushaf
Mukholilati (Muhammad Bin Ied Ridwan Al Mukholilati Mesir
Tahun 1308 H) yang di cetak Maktabah Bahiyah Mesir, pada mushaf cetakan
tersebut Waqaf Tam disymbolkan dengan huruf ta, Waqaf Kafi dengan
huruf kaf, Waqaf Sholih dengan huruf shod, Waqaf Hasan dengan
huruf ha, jim untuk Waqaf Jaiz, dan mim untuk symbol Waqaf Mafhum,
jadi pada mushaf ini symbol waqaf berjumlah 6 tanda yaitu, ta, shod, ha, kaf, jim dan mim.
2.Mushaf Turki
Tahun 1309 H yang diketuai Sayyid Muhthafa Baqdur, mengambil rujukan dan
menggunakan symbol sebagaimana Waqaf Sijawindi, Tho, Mim, Zay,Jim, Lam Alif,
dan huruf ‘Ain.
Mim untuk Waqaf
Lazim,Tho untuk Waqaf Muthlaq,jim
untuk Waqaf Jaiz, zay untuk Mujawaz
Liwajhi, shod untuk Murokhos Dhoruroh, dan lam Waqaf Mamnu’, ini adalah waqaf
gagasan Imam Sijawindi, dengan merumuskan huruf
Mim, Tho, Jim, Zay, Shod, Lam. Yang sebenarnya menurut Imam
Sijawindi secara umum waqaf hanya ada dua yaitu Tam dan Qobih dengan segala
variannya.
Mushaf Ini
dibawah naungan Daulah Turki Utsmani dan resmi sebagai standar mushaf mereka
yang dulu juga banyak beredar di Nusantara.
3. Tahun 1337
H,pada zaman Malik Fuad Satu ketua Lajnah Masyaikh Al-Azhar
Syarif membentuk tim perumusan dari para ahli quran yang diketuai Syaikh Muhammad
Ali Kholaf Al-Husaini yang dikenal dengan Al-hadad, beliau adalah Syaikh Maqori
Daulah Mesir yang wafat Tahun 1357 H,
dengan para anggota seperti Syaikh Hafni Nashif, Syaikh Musthofa Anani, Syaikh
Ahmad Al Iskadari dan para Masyayikh yang lain.
Dari tim
perumus ini lahirlah mushaf Cetakan Pertama Mesir secara resmi pada tahun 1342
H/1923 M, mushaf ini kemudian dikenal Mushaf Malik Fuad Awal, mushaf ini
diterima diberbagai negara islam termasuk wilayah Makah Madinah dan
negara-negara muslim lainnya.
Pada mushaf
ini terumuskan 6 symbol penanda waqaf yaitu Waqaf Lazim dengan symbol mim, Al
Waqfu Aula yang disymbolkan dengan Huruf qola, Waqaf Al Washlu Aula dengan
symbol shola yang mencakup Waqaf Kafi, Waqaf Jaiz dengan symbol huruf
jim, dan Waqaf Mamnu yang disimbolkan dengan huruf lam yang Ketika mulai dari
kalimat sebelumnya masuk kategori Waqaf Hasan.
Pada
perumusan lajnah ini segala yang berkaitan dengan quran diberi keterangan
dihalaman belakang mushaf dengan istilah Ta’rif Bihadal Mushaf seperti
mushaf-mushaf cetakan Timur Tengah yang cetak dan tersebar saat ini. Didalamnya
tertulis tentang Rujukan Mushaf, Rasm, Rujukan Dobt atau Syakal Mushaf, Rujukan
Jumlah Ayat, Maki-Madani-nya Surat, Keterangan Waqaf dan Symbolnya, Tentang
Rujukan Jumlah Ayat Sajdah letak serta penandanya , Tempat Bacaan Saktah dan
penanda-nya dan lain sebagainya.
Cetakan
pertama mushaf ini dikenal dengan istilah At Tibah Al Azahar Al Ula atau Mushaf
Malik Fuad.
4. Mushaf
Wilayah Syam.
Para ulama
diwilayah Syam juga melakukan hal serupa para ulama Ahli Quro Diwilayah Syam membubuhkan
pada mushaf cetak mereka dengan Alamat waqaf rumusan Sijawidni, seperti syaikh
Husain Khotob, Syaikh Muhamad Najib Khiyathoh, Syaikh Quro dari Halb, juga
syaikh dari Homs seperti Syaikh Abdul Aziz Uyun Suud, alamat waqafnya berbeda
dari Mushaf Al-Azhar.
5.Mushaf
Makah Al Mukaromah, mushaf ini dicetuskan tahun 1367 H. dengan ketua lajnah
Syaikh Abdul Fatah Al Qodhi, Zaman Malik Abdul Aziz.
Mushaf ini
secara umum seperti Mushaf Al Azahar atau Mushaf Malik Fuad Awal yang berbeda
hanya dari sisi ornament, bentuk font, dan hiasan lainnya.
6. Pada
Tahun Selanjutnya Al Azhar membentuk tim lajnah quran baru yang diketuai Syaikh
Ali Ad Dhoba’ Syaikh Muhammad Ali Najar, Syaikh Abdul Fatah Al-Qodhi, Syaikh
Abdul Halim Bisyuni.
Tim ini
melakukan penelitian pada Mushaf Al-Azhar sebelumnya atau Nuskhoh Tiba’ah Al
Uula (Mushaf Malik Fuad Awal ), dengan sedikit menyempurnakan beberapa
bagian(sedikit) dari sisi penulisan kalimat (rasm), dari sisi Dobt (syakal
kalimat), dan melakukan penempatan ulang tata letak waqaf kurang lebih mencapai
800 tempat. Sehingga mushaf ini dikenal dengan Mushaf Al-Azahar Syarif Tsani
(cetakan kedua).
Dalam
sambutannya disampaikan bahwa ini adalah usaha penyempurnaan terhadap ushaha
yang telah dilakukan ulama terdahulu sehingga akan lebih sempurna.
7.Usaha
Yang Dilakukan Perkumpulan Ulama Muslim Asia Tengah di Afghanistan Tahun
1388 H, yang merumuskan pada mushaf mereka mengikuti almat atau gagasan rumusan
Waqaf Sijawidni. Seperti Lazim, Jaiz, Muthlaq,Mujawaz, Murokhoz, Mamnu.
8. Mushaf
Wilayah Arab Maghrib-daerah Afrika menggunakan tanda Huruf
Shod atau Shoha, dan mengikuti tata letak Waqaf Al-Habthi.
9.Tahun 1370
H, Dewan Wakaf Baghdad membentuk tim perumusan mushaf
dengan memberikan pada mushaf tanda waqaf dengan rumusan Imam Sajawidi, mushaf
ini dicetak beberapa kali oleh Kementrian Waqaf Baghdad sehingga sering dikenal
dengan Mushaf Auqof (Wakaf )Baghdad, dan mushaf ini tersebar diberbagai
negeri muslim didunia, salah satunya karena salah satu putri Kerajaan Turki
Utsmani ikut menadanai perwakafan mushaf ini, sehingga telah tercetak sebanyak 5 kali cetakan dengan jumlah yang sangat
besar.
10.Syaikh
Abdul Jawad Al Bengazi, melakukan tahqiq terhadap Mushaf Riwayat
Imam Warasy cetakan Tunisia, Mushaf diterbitkan Penerbit Manar Tahun 1395 H dengan
symbol Waqaf Mim, Kaf Dan Jim dan mushaf
hasil Telaah Syaikh Abdul Jawad ini
secara font atau bentuk khot sama dengan mushaf Masyriq pada umumnya. Mushaf Tunis
ini sebelumnya dicetak oleh Syirkah Tunisiah Litauzi’ pada Tahun 1389 H atau 1969
M cetakan pertama dengan khot khas Wilayah Maghrib
Kalaukita
lihat dalam Ta’rif Biahadl Mushaf pada Mushaf Tunisia Riwayat Warasy disana
diakatakan dan Alamat Waqaf ditandai dengan Shod atau Shoha adalah Alamat untuk
menendai Hasan Tam, Kafi , Jaiz, Lazim dan Bayyaniyah yang mengikuti Imam Abu
Abdilah Muhammad Bin Abu Jumah Al-Habthi As-suamati Al-Maghribi yang wafat
tahun 930 H, tanda waqaf ini juga disematkan pada mushaf cetak Jumhuriyah
Libiya Riwayat Imam Qolun-Maghrib Adna cetakan kedua 1339 H/1989 M.
Mushaf Tunisia
dengan Riwayat Imam Qolun dengan tashih Muhammad Ali Ad Dalalaiy dari Jamiah Zaituniyah
mushaf ini menggunakan rujukan Waqaf Ibnul Anbari dan Sijawindi, Al-Asmuni, Tam
Mim, Kafi Kaf dan Hasan Ha.
Mushaf serupa
yaitu Mushaf Al-Jazair Riwayat Warasy An Nafi yang ditulis 1398 H, Oleh Syaikh Muhammad
Said Syarifi dan di cetak tahun 1405 H dengan Waqaf Shod atau tanda waqaf dan
dicetak ulang Oleh Mujamak Malik Fahad tahun 1412 H.
11.Lajnah
Mushaf Madinah Munawaroh Tahun 1405 H, menerbitkan
mushaf cetak sesuai dengan mushaf cetakan Al-Azhar Nuskhoh Tsaniyah (Mushaf Al Azhar
Cetaka Kedua) sama persis tanpa ada perubahan. Lajnah ini diketuai Syaikh Abdul
Aziz Abdul Fatah Al-Qoori, Mushaf Ini dinamakan Mushaf Madinah Cetakan Pertama.
12. Tahun Berikutnya
1420 H. lajnah Mushaf Madinah Al-Munawaroh memebentuk tim baru untuk memurojaah
tanda waqaf pada mushaf, yang diketuai Syaikh Ali Bin Abdurrahman Al-Hudzaifi,
dengan konsen fokus merevisi letak-letak waqaf pada Mushaf Madinah Cetakan Pertama
dengan melakukan perubahan tanda waqaf sekitar 167 tempat, juga dengan
menghilangkan semua tanda waqaf Mamnu'(Lam) yang dipakai pada mushaf sebelumnya,
sehingga mushaf ini dikenanldengan Mushaf Madinah Cetakan Kedua.
Dalam Kesimpulan
terkait penggunaan waqaf dalam Mushaf Syaikh Ahmad Thoyar membagi penggunaan
waqaf kedalam tiga tahapan :
Pertama waqaf
mutaqodimin Tam Kafi Hasan Qobih dan tambahan jenis-jenis waqaf yang termasuk
dari cabangnya, pada Mutaqodimin ini belum ada symbol untuk penanda,
yang Sebagian lain menjelasakan hanya di tandai Qofa.
Kedua pengguna
Waqaf Sijawindi waqaf Lazim Mamnu, Jaiz, Mujawaz Muthlaq, Murokhoz Doruroh, dan
dirumuskan dengan symbol dan dipakai oleh Mushaf Masyriq Seperti Mushaf Al-Husaini
Mesir meskipun beberapa rumuz berbeda dan juga tata letaknya berbeda, dan mushaf-mushaf
yang mengikutinya seperti Mushaf Pakistan Cetakan Tahun 1389 H, Mushaf Cetakan Indonesia
Tahun 1394, Mushaf Malibari Cetakan 1395 H dan Mushaf Lainnya.
Ketiga Waqaf Habthi
dengan rumus Shod atu Shoha, yang dipakai pada Mushaf Maghrib kebanyakan dan
masih terus digunakan sampai saat ini
wallahu A’lam.
Berikut Ini Gambaran yang saya Ambilkan dari kitab Syaikh Dr. Ahmad Toyar dan Syaikh Dr. Said Haidar
Selanjtnya Contoh-contoh Mushaf Yang Terdapat Tanda Waqaf (foto-foto).....................................