2.Dhowabith Surat Atau Ayat Madaniyah dan Karakteristiknya
A-Dhowabith Surat Madaniyah
1.Setiap surat dan yang datang dengan Khitob Yaa Ayyuhalladzina Aamanuu
2.Setiap surat yang trdapat Khitob Yaa Ahlal Kitaab
3.Setiap surat yang menerangkan tentang kaum munafik(ciri-ciri kaum
munafik) kecuali surat Al-Ankabuut
4.Setiap Lafadz surat yang terdapat lafadz Yahudi atau Nasoro dalam
bentuk Makrifat
5.Setiap Surat yang berisi syariat atau kewajiban hamba dan juga hukuman
(had ) maka masuk kategori Surat Madaniyah
6.Setiap Surat yang menrangkan tentang syariat Jihad dan Maghozi (peperangan)
serta hukum-hukumnya masuk dalam kategori Madaniyah
B-Karakteristik Surat Madaniyah
1.Dari sisi uslub
ü
Surat dan ayatnya kebanyakan
Panjang-panjang
ü
Uslubnya tenang, ibarotnya lembut
2.Dari Sisi Tema
ü
Kebanyakan ayat-ayat atau surat madaniyah
menjelasakn secara rinci ayat berkaitan dengan hukum, syariat, ibadah,
muamalat, hudud, nidzom usroh (peraturan tentang rumah tangga), dan lain
sebagainya
ü
Dialog-dialog ahli kitab dan seruah kepada
meteka untuk masuk islam disertai dengan hujah-hujah
ü
Menerangkan tentang kaum munafik, ciri serta
anjuran untuk menjauhi sifat munafik juga menjauhinya.
FAIDAH MENGETAHUI SURAT MAKIYAH DAN MADANIYAH
a. Memudahkan
dalam menafsirkan Al quran.
b. mengetahui nasikh
dan Mansukh, karena mengetahui suatu ayat di Mansukh berarti mengetaui ayat
yang turun dahulu kemudian turun ayat yang memansuknya, sperti ayat madaniyah
memansukk ayat makiyah.dan bukan sebaliknya.
c. mengetahui
sohih dan tidaknya sebuah tafsir dan bisa memilih yang lebih rojih diantara dua
pendapat yang ada. Karena terkada ada ayat makiyah yang di tafsirkan atau di
kaitkan denga peristiwa Madinah, secara kejadian memang peritiwa Madinah,
tetapi meskipun meyerupai dengan ayat makiyah tetapi secara asbun nuzul ayat
tersebut turun berkaitan dengan kejadian di Madinah.
d. mengetahui
siroh nabawiyah berdasarkan ayat makiyah atau madaniyah
e. mengetaqhui
tasri’ syariah
f. mengetahui
tahap-tahap pelaksanaan syariah (hukum
agama )
SUMBER MENGETAHUI SURAT MAKIYAH DAN MADANIYAH
Sebagaimana disebutkan diawal bahwa
mengetahui Makki atau Madaniya sebuah surat adalah berdasarkan pada Riwayat dari
para sohabat yang di riwayatkan secara sanad kepada murid-muridnya atau para tabiin dan seterusnya sebagaimana perkataan Sohabat
Ibnu Mas’ud:
“Wallahi
tidaklah suatu ayat turun kepada baginda Nabi kecuali aku berada disana
(mengetahui) dimana turunnya dan berkaitan dengan apa ayat itu diturunkan”
Salah satu kitab pendauhulu yang secara
umum masuk dalam ulumul qur’an dan membahas Maki dan Madani ini adalah yang
dikarang oleh tabiin yaitu kitab Tanzilul Quran yang dikrang Muhammad Ibnu
Sihab Az Zuhri (Wafat 123 H), kemudian disusul para pengarang kitab selanjutnya
ü Kitab Nasakh
dan Mansukh yang utama An-Nasikh Wal Mansukh milik Abu Ja’far An-Nuhaas Wafat
338 H, Al Iydooh Linasih Wal Quran Mansukhoh milik Imam Makky Bin Abi Tholib
Wafat 437 h.
ü Kitab Addi
Ayyil Quran dan paling utama Al-Bayan Fi Addi Ayyil Qur’an milik Imam Abu Amr
Ad-Dani (W 444 H).
ü Kitab Tafsir
Yang Utamanya Tafsir Muqotil Bin Sulaiman Wafat 150 H, dan Tafsir Ibnu Athiyah
Wafat 542 H.
ü Kitab-Kitab
Fadhoil Quran, utamanya Fadhoil Qur’an Wa Maa Unzila Minal Qur’an Bi Makkah Wa Maa Unzila Bil Madinah
karya Ibnu Adh Dhoris Wafat Tahun 294 H.
ü Kutub Ulumul
Qur’an, yang mencakup berbagai disiplinnya(Secara Menyeluruh) Yang Utama Al-Burhan Karya Imam Az-Zarkasy (W 794 H)dan Al-Itqoon
karya Imam As-Suyuthi W.911 H).
ü Kitab-Kitab
Mufrodah ( kitab yang secara khusus mebahasa bab ini seperti Tanzilul Quran imam
Az-Zuhri W 124 H, yang dikarang lebih
dulu, juga Kitab-kitab kontemporer sperti yang dikarang DR. Abdurrazaq Husain
Ahmad dengan judul Al Makki Wal Madani Fil Quranil Karim, Dirosah Ta’Siliyah
Naqdiyah Lisuwari Wal Aayaat Min Awwalil Qur’an Ilaa Nihayati Suroh Al-Isra’ juga
kitab Tahrir Al-Makki Wal Madani Minas Suwari Wal Aayaat Min Awwali Suroh Al-Kahfi
Ilaa Aakhiri Surotin Naasi karya Dr Muhammad Bin Abdul Aziz Al-Faalih, Risalah
Dukturoh dan kitab-kitab lainnya.
Tidak semua ayat yang turun sebelum hijrah
disebut Makiyah, karena ada beberapa ayat yang secara sifat ayat tersebut Madaniyah
meskipun turun di Madinah karena hal tersebut berkaitan dengan makna
ayat(maudhu’nya) seperti surat Al-Anam surat tersebut Makkiyah tetapi ayat ke Tiga
turun di Madinah dan juga surat Al-Anfal ayat 64 yang menerangkan tentang peristiwa islamnya sohabat
Umar Bin Al-Khotob waktu di Makkah, wallahu a’lam
Seluruh surat dalam al-quran yang berjumlah
114 surat terdiri dari periode Makkah 12 tahun lebih 5 bulan 13 hari, dan
perode Madinah 9 tahun lebih 9 bulan Sembilan hari( total secara keseluruhan
turun selama kurang lebih 23 tahun)
Dowabith berkaitan dengan tempat dan waktu
ini juga ada beberapa Dowaqbith seperti Ketika nabi menuju Madinah dan nabi
belum sampai Madinah kemudian turun suatu ayat apakah disebut Makiyah
atau Madaniyah, juga ayat yang turun Ketika nabi keluar Madinah maka masuk
kategori Madaniyah
Berkaitan ayat-ayat yang diperdebatkan Maki
dan Madaniya serta Dowabith-Dowabitnya secara lengkap bisa merujuk ke Al-itqon
juga Al-Muharor Fi Ulumil quran bab Maki dan Madani dan kitab-kitab sejenis. Wallahu
a’lam