MENGENAL
10 IMAM QIROAT, 20 IMAM ROWI DAN 80 JALUR PERIWAYATAN
Dalam Ilmu Qiroah (Bacaan Al-Quran ) ada
para imam yang menjadi rujukan bacaan al-quran dari zaman dahulu juga
berlangsung sampai zaman sekarang, mereka adalah para ulama-ulama yang
terkenal, ketelitian, kemutqinan dalam hafalan ,dan cukup lama menekuni dunia
qiraat, serta menguasai berbagai disiplin ilmu quran serta telah disepakati untuk
diambil dan dikembangkan qira'atnya.
Para imam quro’ ini
sebenarnya banyak sekali jumlahnya, sebelum abad ke-3 Hijriyah tiap wilayah
mempunyai Imam Qiroah masing-masing, tetapi para ulama telah
menyepakatinya untuk Mentadwin atau mengumpulkan quro’ yang
bacaannya atau qiroatnya di pandang Shohih dan jalurnya Mutawatir,
sehingga ada istilah Qiroah Sab’ah Al Masyhuroh (Al Quro’ Assabah)-Qiroah
Yang Tujuh, di tambah tiga imam juga yang masih di pandang shohih
sehingga menjadi istilah Qiroah Asyaroh ( Al Quro’ Al-Asyroh)-Qiroah
Sepuluh, di luar yang 10 imam quro ini qiroatnya di pandang syadz, dalam
beberapa kitab juga sering di bahas istilah Qiroah Arbaata Asyar(Empat
Belas Imam Quro) pemilihan atau penyederhanaan-tadwin imam quro menjadi
7 ini di lakukan oleh Abu Bakar bin Mujahid pada awal abad ke-3 Hijriyah, beliau
adalah ulama qiroat di wilayah Iraq.
A.Pengertian Qiroaat
Imam Abdul Fatah Abdul Ghani dalam Al-Buduur Azzahirah disebutkan
Qiroat adalah setiap perbedaan atau persamaan (cara pembacaan quran) yang
bacaan tersebut disandarkan kepada para Imam Qiroat, yang disepakati
oleh para Perowi bacaan.seperti qiroat yang tujuh atau yang sepuluh,
seperti qiroat Ashim dan lainnya.
B.Riwayat
Masih dalam kitab yang sama Riwayat
adalah setiap cara baca Al-quran yang disandarkan kepada perowi dari seorang
imam qiroat, seperti Rowi Hafsh dan syu’bah dari Imam Ashim, Maka cara
pembacaan yang ada pada Imam Hafsh ini adalah
Riwayat Imam Hafsh, dan bacaan imam syu’bah disebut riwayat syubah dari Ashim.
C.Thariqoh
Thariqoh adalah
setiap cara baca al-quran yang disandarkan
kepada orang yang mengambil bacaan tersebut dari seorang rowi kebawah,
atau bacaan yang diambil orang setelah rowi atau rowi kebawah. Sebagai contoh
Imam Nafi’ mempunyai rowi Imam warasy dan imam warasy mempunyai thoriq imam Al-azraq.
Atau Gampangnya
Qori’ adalah
orang yang mempunyai bacaan berserta dialeknya yang sanadnya bersambung sampai
pada Rasulullullah Saw, yang di kenal dengan (Qiroah) dan Rowi adalah orang yang meriwayatkan atau memberitakan bacaan imam
qori/quro, atau Riwayat dari para imam quro dan Sanad atau biasa
juga di sebut Thoriq adalah mata rantai persambungan
periwayat bacaan dari rowi atau perantara ke rowi selanjutnya.
Sebagai Contoh secara komplit
Sebagai contoh Imam Nafi’ (Qiroah) mempunyai
Rowi Imam Warasy (Riwayat) dan Imam Warasy mempunyai Thoriq imam Al-Azraq (Thoriqoh).
Qiroah Sab’ah atau Imam
yang tujuh yaitu Imam Nafi’, Ashim, Hamzah, Ibnu ‘Amir, Ibnu Katsir, Abu Amr, dan
Ali Al-Kisai.
Qiroah Asyaroh atau
imam yang sepuluh, ketujuh imam diatas di tambah Imam Abu Ja’far, Imam Ya’qub dan
Imam Khalaf.
Qiroat Arbaata Asyaroh atau
imam yang empat belas, yaitu kesepuluh imam diatas ditambah bacaan Imam Hasan Al Bashri, Imam
Ibnu Muhasain, Yahya Al Yazidi dan Imam Syambudhi.
A.Imam Yang 7 Yang Terkenal (Qiroah
Sab’ah Al Masyhuroh)
1.NAFI AL-MADANI.
Nama lengkapnya adalah Abu Ruwaim Nafi' bin
Abdurrahman bin Abu Nu'aim al-Laisi, beliau adalah terahir Imam Quro di Madinah
Al-Munawarah, beliau mengambil bacaan dari para Tabiin seperti Abdurrahman bin
Hurmuz Al-A’raj, Abdurrahman dari Abdullah bin Abbas dan Abu Hurairah dari Ubay
bin Ka’ab dan Ubay dari Rasulullah SAW. berasal dari Isfahan lahit tahun 70 H,
dan wafat di Madinah pada 169 H. dan Menurut sebuah Riwayat beliau berguru
kepada sekitar 70 orang tabiin.
Dua orang perowinya tanpa perantara (langsung)
adalah Qalun dan Warasy.
- Qalun adalah Abu
Musa Isa bin Miyna Al-Madani. Beliau adalah seorang guru bahasa Arab yang
mempunyai kuniyah Abu Musa dan julukan qalun. Diriwayatkan bahwa Nafi'
memberinya nama panggilan Qalun karena keindahan suaranya, sebab kata Qalun
dalam bahasa Romawi berarti baik. Beliau wafat di madinah pada 220 H.
- Warasy adalah
Usman bin Sa'id Al-Misri. Beliau diberi kuniyah Abu Sa'id dan diberi julukan
Warasy karena teramat putihnya. Beliau wafat di Mesir pada 198 H.
Assalamu'alaikum akhi ana izin copas
BalasHapusIzin copas mbah yai
BalasHapusmana yang lainnya
BalasHapus